Rabu, 21 Desember 2011

[repost] sang pemimpi...:)

by Lea Kesuma on Tuesday, December 29, 2009 at 2:00pm

baqiberbagi.wordpress.com
Anak-anakku eh murid-muridku usia mereka antara 15 – 17 tahun, usia dimana mereka masih bersemangat untuk mencari tahu apa yang terjadi pada diri mereka, mencari tahu apa yang mereka inginkan, mencari tahu apa yang seharusnya mereka lakukan.

Menyenangkan sekali melihat segala macam perilaku mereka, ada yang dengan bangganya..(persepsi saya lho).. menceritakan pada saya bahwa ketika SMP dia pernah merasakan heroin, exctacy, pernah sakau, mabuk, hingga akhirnya masuk rumah sakit dan didiagnosis …yang intinya hampir sebagian besar organ tubuhnya rusak. Akibatnya sekarang dia sering merasakan kesakitan yang tak tertahankan dan tergantung sekali dengan obat dari dokter untuk menahan rasa sakitnya itu. Hebatnya lagi kedua orang tuanya tidak mengetahui penderitaan anak tersebut.
Sepintas seperti cerita di sinetron, cerita anak orang kaya yang broken home dan kesepian. Kesepian mungkin ya, orang kaya dan broken home...bukan. Justru anak ini, anak seorang tukang becak dengan seorang ibu rumah tangga. Jauuuuuuh sekali dari kaya raya.

Ada lagi seorang anak perempuan, yang punya pacar om-om kaya, ketika ditanya ayahnya kenapa si mau sama om-om, jawabannya ”soalnya ayah gak pernah ngasih aku uang”...

Anak yang lain, yang ini dari keluarga ideal, walau bukan anak orang kaya, ayah ibunya sangat perhatian dan terus memberi dorongan untuk perkembangan anaknya. Namun anak tersebut sangat labil, kadang sms ”horeee, hari ini aku semangat sekali, ntahlah tiba-tiba aku jadi bersemangat untuk belajar, terimakasih ya bu..”, tapi kira-kira dua jam kemudian ”bu, aku berfikir kalo begini terus kapan aku sukses, aku masih takut dengan tantangan bu??”...lalu beberapa menit kemudian ”apakah aku sudah terlambat?”...”menurut ibu diantara anak kelas 3 yang frustasi, males dan merasa terpojokkan apakah hanya aku doang??”

Dan masih banyak yang lain, dan menurut saya, walau mungkin mesti ada penelitian perilaku remaja secara khusus, namun yang terjadi pada anak-anak saya adalah fenomena kebanyakan remaja di Indonesia. Soalnya yang miskin masih lebih banyak dari yang kaya. Yang pingin kayak remaja sinetron di TV juga banyak. Yang bingung mesti gimana dengan perubahan yang terjadi pada diri dan lingkungan mereka juga banyak.

Kemudian ide untuk nonton film ini muncul, film ”Sang Pemimpi”, maunya si apapun yang terjadi hadapi dengan senyum...*gak bakal dimarah kok bilang gini, masih gemes juga sebetulnya hehe..*, bahwa mereka sangat-sangat punya HAK untuk bermimpi, mimpi yang hebatt, have to dare to dream.
Karena di kota kecilku nggak ada 21, so kita harus ke kota yang besar, dan untuk itu biaya per anak jadi mahal, tiket pp 25.000,-, kemudian tiket bioskopnya 15.000,---dari 60 anak yang saya tawari, alhamdulillah ada 7 anak yang ikut termasuk beberapa anak yang saya ceritakan diatas....yang lain nanti habis UN nonton sendiri-sendiri hehe..DVD nya biasa muncul selang 3-6 bulan.
Tokoh Arai disini sangat inspiratif dan rajin beribadah dia sadar betul bahwa mengejar mimpi butuh perjuangan yang keras, no complain, selalu berpikir positif dan tidak lupa senyumnya yang selalu mengembang.
Arai yang disebut simpai keramat karena sejak kecil sudah ditinggal ayah ibunya, hidup sendiri tanpa saudara, hebatnya kalau menurut kita itu sebuah penderitaan, namun tidak dimata Arai, dia selalu mampu membuat Ikal tertawa, dia juga masih saja mau membantu keluarga Nurmi yang miskin, atau ketika membantu Jimbron mewujudkan mimpinya untuk melihat kuda yang asli dan membawa Jimbron keliling desa Manggar.
Keyakinan Arai juga diuji dengan keputus-asaan Ikal, juga marahnya Ikal pada dirinya sendiri karena mau mengikuti mimpi-mimpi Arai yang menurutnya tidak masuk akal.
Mimpi Arai sang simpai keramat adalah keliling Indonesia dan dunia, serta bisa kuliah di Sorbonne Perancis, dan ajaibnya mimpi itu akhirnya terwujud....*Sorry, mestinya sudah baca novelnya kan, so nggak papa dong akhir ceritanya kutulis disini hehe*

Oh hebatnya orang-orang itu, ada seorang guru pak Balia namanya, guru di jaman itu, guru yang sangat kreatif, liberal dan futuristik...*eh atau aku yang ketinggalan jaman ya hehe..*, dia bisa membawa murid-muridnya untuk selalu optimis dan yakin pada mimpi-mimpi mereka, di setiap akhir pelajaran pak Balia selalu meminta murid- muridnya untuk menyebutkan kata-kata yang bisa menginspirasi dan memotivasi mereka seperti misalnya ”Kaum Muda! Yang kita butuhkan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan siapapun!-John F. Kennedy” atau ”Tak semua yang dapat dihitung, diperhitungkan, dan tak semua yang diperhitungkan dapat dihitung!!-Albert Einstein”

Namun bagaimana reaksi 7 orang murid-muridku tersebut?
”bagus bu!!, kita harus yakin sama mimpi kita”
”ibu, kapan lagi ya ada film inspiratif kayak gini?”
”Arai hebat ya bu!!”
”Bu, waktu Arai nembak nurmala...ah co cweet ya?”...hehe

yang lain rata-rata sama,...apapun pendapat mereka, saya berharap mereka mendapatkan sesuatu dari film tersebut, bahwa semua yang mereka inginkan bisa dicapai dengan doa, kerja keras, no complain, tidak takut salah, selalu bersemangat dan berpikir positif.

1 komentar:

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...