Minggu, 26 Oktober 2014

Dare to Dream - Hasan -

Sering dengar ya cerita, anak dusun berhasil menembus beasiswa ke Eropa, atau anak dusun jadi pengusaha, atau anak seorang tukang becak lulus cumlaude dan masih banyak lagi, tapi melihat sendiri baru sekarang

80% murid murid saya menengah kebawah dengan nilai akademik dibawah rata rata, jadi untuk melanjutkan kuliah biasanya tinggal mimpi, namun dua tahun belakangan ini kemudahan yang diberikan pemerintah dengan beasiswa bidik misi membuat murid murid saya punya harapan, walau tetap saja dari 300 lulusan hanya belasan saja yang lolos masuk PTN negeri dan meperoleh beasiswa ini.

Sebenarnya semua itu bisa dipupus dengan kemampuan, dan kerja keras, seperti kisah satu murid saya ini. :


Dalam firman-Nya Allah berkata ‘’ud’uni astajib lakum’’ yang artinya berdoalah kamu sekalian niscahya Aku (Allah akan mengabulkan). Sebagai pelajar Islam janganlah takut bermimpi, berusaha, selalu berdoa, dan ber tawakkalah kepada Allah, insyallah kita bisa. Kekuatan doa sangat luar biasa karena “ad-dua’ silahul mu’min’ doa adalah senjata bagi orang yang beriman, demikian pesan Muhammad Hasanudin, salah satu alumni MAN Salatiga yang berhasil memperoleh beasiswa S1 Fakultas Syariah Islamiyah Al Azhar University Kairo.

Anak dusun Dusun Nglelo, Batur, Getasan, yang lahir di Semarang, 31 Agustus 1993 ini, lulusan SD Kristen Karmel 01 Ngaduman, kemudian melanjutkan sekolah di MTs NU salatiga, dan setelahnya mengambil jurusan Ilmu Agama di MAN Salatiga. Saat di MAN prestasi Hasan tidak menonjol, dia juga sempat kehilangan ghiroh saat menuntut ilmu di STAIN Salatiga, hingga akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti, untuk belajar di beberapa pondok pesantren hingga memberanikan diri mendaftar beasiswa ke Al Azhar Kairo Mesir. Satu mimpi besarnya sejak duduk di Madrasah Tsanawiyah.

Minggu, 12 Oktober 2014

Alhamdulillah...

Saat di UGD Rumah Sakit Husada dan
Indah dari Hotel Jayakarta Jakarta

Beberapa hari yang lalu, saya sudah menulis draft cerita guru guru hebat yang saya temui di acara Best Practice Guru 2014 tanggal 7 - 9 Oktober 2014 di Hotel Jayakarta Jl. Hayam Wuruk, Jakarta. Namun karena beberapa data saya belum punya, maka belum bisa saya upload cerita para guru keren itu, tunggu tulisan berikutnya tentang ini ya..

Saya malah pingin cerita semua orang orang baik yang ada di sekitar saya ...

Setelah upacara penutupan selesai, Kamis, 9 Oktober 2014, sekitar jam 11.00 saya berencana kembali ke kamar, saat turun dari tangga, tangga kali ini cukup unik karena bentuknya spiral di tengah ruangan, (sempet mikir juga, bikin tangga seperti ini butuh tempat yang cukup luas ya.
Kira kira tangga spiral seperti inilah bentuknya :)
... *rumah saya yang mungil nggak mungkin bikin tangga spiral gitu). Nha saat saya turun, tiba tiba seorang bapak di depan saya balik badan naik, karena berkas yang dibawa keliru, otomatis saya geser ke kanan (ke poros spiral) tanpa menyadari bahwa lebar pijakan tangga menyempit ke poros. Yaa sudah deh, syiuuut jlug jlug jlug kaki saya tergelincir tiga undakan dan "klethek" bunyi pergelangan kaki saya, dannnn setelahnya saya tidak bisa berdiri dan berjalan....*membayangkan kembali peristiwa itu masih membuat saya bergidik

Selasa, 07 Oktober 2014

Duh Ternyata Saya SALAH.. \(^.^)/

Mereka yang ada di Jaman Jahiliyah 3 Saya... :)
Saat ini saya membagi perjalanan saya menjadi guru, menjadi tiga jaman jahiliyyah.
Pilihan kata Jahiliyyah saya ambil, dengan makna kebodohan, jadi bisa juga sih dirubah, jadi jaman kebodohan saya, tapi untuk menyangatkan betapa bodohnya saya, saya menggunakan kata jahiliyyah

Jaman Jahiliyyah 1 (1998 - 2005)
adalah saat pertama kali saya jadi guru, saat itu keyakinan saya adalah mata pelajaran yang saya ajarkan sangat sangat sangat penting, dan murid murid di kelas saya semua harus paham ekonomi.

Minggu, 05 Oktober 2014

Tips Menulis Karya Ilmiah ... *tsaah

Ketika mereka Juara 1 Nasional paper akuntansi UGM
Baru kali ini nulis pake judul agak membosankan n nggak eye catching....*emang biasanya gimana :p

Saya barusan dapat tugas untuk jadi Juri Karya Tulis Ilmiah Siswa se Kabupaten. Sekarang baru dalam tahap periksa naskah jadi dan uhuk .... maaf cukup membuat saya prihatin, bukaaaan bukan sok, saya juga masih belajar tapi please at least do it right.... gini :

Pertama JANGAN PLAGIAT, ini pentiing, ada sopan santun pengutipan juga, kita DILARANG KERAS copas plek, kita cuma boleh ambil idenya, kalimatnya dibuat dengan kalimat sendiri dan ini tetap WAJIB mencantumkan narasumber ide yang kita ambil
Siswa yang saya bimbing sebelum dikirim naskahnya, pasti saya periksa plagiarismenya terlebih dahulu. Cek plagiarisme tersebar di dumay ini, kalau saya pakai program Viper cari saja... cukup valid. Tiap institusi pendidikan ternyata memberikan toleransi yang berbeda pada persentasi tingkat plagiarisme, tapi kisarannya antara 10% - 30%, bahkan kampus saya cuma 10% no more.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Who Moved My Cheese?

Pertama kali dengar tahun 2010, ada di tulisan saya disini, dan gara gara anak jurnalistik bimbingan saya mengangkat tema Move On, keluar dari Comfort Zone, jadi deh saya ingat lagi dan ingin sharing lagi.

Sebenarnya banyak versi yang beredar, buku karya pak Spencer Johnson ini sudah banyak dirangkum dalam bentuk power point. Saya tidak tahu siapa yang membuat presentasi berikut, mudah mudahan tidak keberatan hasil karya presentasinya saya share di tulisan saya kali ini.




Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...