Selasa, 24 Mei 2011

[KLIPING] Terkait pernyataan Pak Nuh : "Ujian Nasional di AS dan India? Tidak ada."

adopt fr Dhitta Puti Sarasvati on Tuesday, May 3, 2011 at 12:50pm

Ujian Nasional di AS dan India? Tidak ada.
Oleh Satria Dharma

Dear all,
Nampaknya Mendiknas mendapat informasi yang salah soal ujian di AS. Beliau masih bersikukuh bahwa di AS ada Ujian Nasional seperti di Indonesia (atau bahwa AS juga menerapkan ‘cara yang mirip’ ujian nasional). Padahal TIDAK ADA ujian nasional di AS. Jangankan ujian nasional, sedangkan standar pendidikan berskala nasional saja tidak ada di AS. Lantas darimana beliau memperoleh informasi bahwa ada ‘semacam’ ujian nasional di AS (dan India)?

Berikut ini petikan tanya jawab beliau dengan pers.
Tempo : Anda berkukuh karena negara lain juga masih mempraktekkan ujian nasional?
Mendiknas : Banyak negara menggelar ujian nasional. Coba bandingkan dengan kebijakan Barack Obama yang terakhir dan kebijakan India. Amerika itu menerapkan cara yang mirip ujian nasional. Ada standar nasional. Tapi negara bagian diberi opsi. Kalau memilih ikut ujian nasional, diberi insentif. Ujian nasional itu tidak hanya ada di Indonesia. http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2011/05/02/WAW/mbm.20110502.WAW136617.id.html#

Seperti yang pernah saya informasikan, TIDAK ADA Ujian Nasional di AS. Jadi tidak ada SATU UJIAN NASIONAL yang berlaku bagi semua siswa di seluruh negara bagian AS. Yang ada adalah ujian kelulusan (exit exams) bagi siswa SLTA untuk NEGARA BAGIAN tertentu. Jadi ini adalah ujian kelulusan yang levelnya sama dengan propinsi di Indonesia. Ini pun tidak semua negara bagian menetapkan exit exams.

Negara bagian California adalah salah satu negara bagian di AS yang menerapkan exit exams (ujian kelulusan bagi siswa SLTA) seperti yang kita lakukan dengan Ujian Nasional kita.  Berbeda dengan di Indonesia, ujian kelulusan tersebut telah dimulai pada kelas 10 (klas 1 SMA) untuk mengidentifikasi mana-mana siswa yang mendapat kesulitan dalam bidang akademis dan perlu mendapat bantuan agar bisa lulus ujian kelulusan. Jadi berbeda dengan di Indonesia yang menggunakan Ujian Nasionalnya untuk MENGHUKUM siswa yang tidak mampu mengerjakannya dengan baik pada akhir tingkat pendidikan mereka.

Senin, 23 Mei 2011

[KLIPING] ALL ABOUT UJIAN NASIONAL

Tidak Harus UN - Bagian 1

by 최이네스 on Thursday, May 19, 2011 at 8:29pm - Ines Setiawan -
Tahukah kita bahwa TIDAK semua profesi yang bonafid dan mapan membutuhkan rapor sekolah atau ijazah kelulusan UN? Ambil profesi sebagai guru Bahasa Inggris di English First (EF) sebagai contoh. Orang Indonesia yang diterima sebagai guru bukan mereka yg memiliki rapor atau  ijazah kelulusan UN tetapi mereka yang kemampuan 'speaking'nya baik dan memiliki sertifikat Teaching Knowledge Test Module 1-2-3 dari University of Cambridge ESOL Examination dengan minimum pencapaian band 3 untuk masing-masing modul. http://www.cambridgeesol.org/exams/teaching-awards/tkt.html
Bahkan, orang Indonesia yang memiliki sertifikat CELTA, juga dari University of Cambridge ESOL examinations, diperlakukan sama dengan 'native speaker' dan berhak mendapatkan penghargaan finansial yang sama dengan native speaker (sekitar Rp. 125.000 per jam). http://www.cambridgeesol.org/exams/teaching-awards/celta.html
Semua ujian dari University of Cambridge ESOL examinations ini bisa diambil di Indonesia (on demand) TANPA persyaratan rapor/ijazah jenjang pendidikan sebelumnya. Berbeda dengan Cambridge International Examinations yang menyediakan ujian kualifikasi, Cambridge ESOL lebih banyak menyediakan ujian sertifikasi profesi.  http://www.cambridgeesol.org/index.php
Di Indonesia, berbagai ujian dari University of Cambridge ESOL ini bisa diambil di berbagai tempat. Salah satunya di:
http://www.planetedupro.org/  (I love the staff)
Jadi, tidak UN tidak mati! ;)

Cerita anak-anak dibalik UN mereka

by Lea Kesuma on Tuesday, April 27, 2010 at 7:56am
Terimakasih ibu, kami lulus, terimakasih dibangunin tahajud setiap malam, terimakasih doanya, terimakasih semangatnya setiap pagi
Kalimat-kalimat tersebut yang terucap dari mulut mereka setelah mereka menerima amplop kelulusan mereka

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...