Sabtu, 26 Mei 2012

INDAHNYA BERBAGI \^.^/


Hari ini tiba juga, semua deg degan kecuali saya..*halah
Seperti sering saya bilang kelulusan Ujian Nasional ini adalah kepalsuan yang bisa membuat mereka bahagia dan kepalsuan yang bisa membuat mereka bersedih
Kepalsuan?? karena indikator bodoh pintar tidak dapat diukur dengan Ujian Nasional...hmm saya bosan membahas ini, sudah sering saya bahas di postingan sebelumnya..:)

Hari ini, saya mau cerita tentang sensitifitas syukur, anak anak saya sebagian besar bukan dari keluarga kaya dan berlebih. Di dalam kesempitannya, mereka hari ini melakukan aksi perwujudan syukur mereka, dengan bagi bagi nasi bungkus kepada orang orang yang membutuhkan, seperti; tukang becak, pengemis, orang jualan, tukang parkir siapa saja yang menurut mereka pantas menerima nasi bungkus mereka.

Senin, 14 Mei 2012

aaah what a lovely students...\(^.^)/..

ini sebagian dari mereka--what a lovely students...:)
Seperti biasa, saya tidak pernah memaksa anak anak untuk belajar dengan saya. Ketika saya masuk kelas, anak anak yang mau belajar akan berkumpul di bagian depan kelas, kita susun 9 meja jadi satu terus mereka akan duduk mengelilingi meja, saya menjelaskan sambil duduk bersama mereka.
Sedang anak yang lain, ada yang pingin tidur, ngobrol, sms an, facebookan, dengerin musik, main catur saya persilakan menyebar sendiri di dalam kelas.

Hal ini sudah berjalan selama saya mengajar mereka, satu tahun ini, walau naik turun, maksudnya saya sendiri juga yang kadang goyah--tapi semakin kesini sekarang saya semakin mantap.

Hari ini saya minta kumpul semua --biasa anak anak begitu bel nggak segera masuk kelas, tapi masih ngobrol diluar, makan di kantin, jalan jalan, adaaa ajalah, jadi saya tunggu sampai mereka kumpul semua walau 20 menit berlalu karena itu--dan minta dengan sangat mendengarkan saya 10 menit saja. mereka ber 36 dengan ruang kelas yang cukup besar, jadi susaaaah sekali disuruh diem mendengarkan...*ya iyalah mulut mulut siapa..hehe

Saya ulangi lagi kata kata saya, saya mau mereka belajar bukan karena angka raport, bukan karena mau ujian, bukan karena kenaikan kelas. Saya mau mereka belajar karena butuh untuk tahu...
Mereka boleh bebas memilih untuk belajar dengan saya atau tidak, dengan bertanggungjawab pada konsekuensi terhadap pilihan tersebut.

Nha selesai ngomong terus saya tanya lagi, hari ini berapa yang mau belajar?
belakangan ini kita baru belajar bikin buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian dan kertas kerja--sebenernya gampang kalau sudah tahu prinsip dan latarbelakang kenapa mereka semua harus dibuat tapi namanya anak anak tetep harus ada penjelasan dari saya.

tidak diduga tidak dikira mereka semua ber 36 mau belajar, waduh repot ini...hihihi *gimana sih

Jumat, 04 Mei 2012

Ada yang SALAH...

Kena dikerjain anak anak saat ultah saya kemarin..:D
Terima saya sebagai pribadi yang terus berproses dan belajar, saya akan terus berubah sesuai dengan apa yang baru saya pelajari. Saya akan akui kesalahan dan keyakinan saya dimasa lampau dan siap berusaha memperbaikinya.

Saya akan terus mencoba, salah dan gagal, membuat saya  terus mencari cara lain, saya akan coba segala hal, saya sadar MUNGKIN tidak akan pernah ada formula yang tepat untuk membuat anak sekolah suka belajar, namun apa salahnya mencoba, berhasil atau tidak hanya Allah yang menentukan.

Metode pembelajaran saya di kelas selalu bervariasi dan bertujuan untuk membuat anak-anak senang belajar, namun belakangan saya menyadari bahwa metode metode belajar menyenangkan itu garing makna, oke anak anak senang, namun tetap saja ujung-ujungnya mereka harus menghafal, hal lain yang baru saya sadari juga, jika mereka senang belajar maka, mereka akan senang belajar apa saja, mereka memiliki hasrat untuk belajar, memiliki curiosity besar terhadap apa saja yang ingin mereka ketahui. Ini tidak terjadi di anak anak saya, mereka tetap belajar karena Nilai, karena Raport, karena Kenaikan kelas, karena Ujian Nasional!!


Dari berbagai metode yang pernah saya lakukan, saya jadi bisa membedakan mana metode garing makna, mana metode yang sungguh mengena dan menginspirasi anak anak.
Metode metode jigsaw, kwartet, accounting game, permainan ABCDE, ular tangga, pasir berbisik, metode metode yang ada di buku 101  metode Mel Siberman (maaf pak Siberman) --simak disini--menurut saya masih belum bisa membuat anak anak saya senang belajar, mereka senang di kelas saya, tapi mereka tidak senang belajar yang lain. Saya pernah bilang ke anak anak, oke deh kelas saya buat kelas refreshing...:)

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...