Jumat, 29 Juni 2012

Kesempatan beasiswa ke India...:)

(tulisan terakhir, dari empat tulisan tentang Seminar Internasional dengan tema-Be The Leading Entity in Education)

Sesi terakhir ada pak Pradeep Gupta, beliau adalah Second Secretary for Education & ASEAN, The Embassy of The Republic of India.

Pak Pradeep, begitu dia ingin dipanggil, menjelaskan mengenai perkembangan pendidikan di India pada umumnya dan pendidikan tinggi pada khususnya.
Yang saya takjub, pak Pradeep mengatakan tingkat melek huruf di India cuma 60% jauh tertinggal di banding Indonesia yang diatas 90%, terus minat bersekolah dasar juga rendah.

Kenapa saya heran, eh keheranan ini juga sempat saya tanyakan, pertama mereka punya Bollywood yang mendunia, ada dua film yang bener bener membekas dalam diri saya, 3 Idiots dan Tare Zamen Par, terus mereka punya seorang Salman khan dengan http://www.khanacademy.org/ nya, mereka juga punya Kiran bi Sethi, Sugatra Mitra, terus Bunker Boy dan setiap saya buka jurnal international pasti ada orang India disana, belum industri motor dan mobilnya yang mulai berkembang. Oh please deh pak, Negara bapak itu banyak orang hebat... How come jika ternyata melek hurufnya rendah dan minat bersekolah juga rendah?

Tapi bapak Pradeep bilang ini tidak bisa dijadikan pembanding, coba deh apa saya yang buta ya, orang orang revolusioner di Indonesia adakah?...banyaaak, Anis Bawesdan, Andy Noya, Amilia Agustin..oh maaf saya kok gak bisa inget yang lain ya...(tapi ini gak valid kok, subyektif sekali, karena pengetahuan saya terbatas)
Tapi memang seharusnya kan Indonesia begitu, karena tingkat melek hurufnya tinggi dan juga hampir semua anak Indonesia masuk sekolah, kecuali yang homeschooler hehe..

Sampai di rumah pun saya masih penasaran dengan hal ini...

Terus bahasan berikutnya adalah tentang kesempatan beasiswa, yang pertama saya ingin tahu sesungguhnya batas usia penerima beasiswa, katanya kecuali jurusan teknik maks. 45th, tidak ada batasan usia penerima beasiswa, waaa lega deh, karena umur saya udah hampir 40 thn, dan biasanya batasan beasiswa cuma maks 35 thn..:(

Ada berbagai macam beasiswa yang ditawarkan semuanya bisa di akses di website kedutaan besar India di Jakarta http://indianembassyjakarta.com/, setelah aplikasi di kirim copyannya juga dikirim ke pak Pradeep via email di ssedu@net-zap.com atau eoipol@net-zap.com
Jadi segala urusan terutama masalah pendidikan dan belajar di India, juga kursus singkat hubungi email pak Pradeep Gupta, supaya segala urusan bisa lebih cepat dan mudah.

Alhamdulillah, sungguh seminar yang menyenangkan dan menginspirasi..
Selamat mencoba Semangaaattt!!...(^.^)/..

Literacy, Media Literacy and Digital Literacy

Jonald Donaldson, M.SEd,

Ini Jonan Donaldson.. :)
Di hari kedua keesokan harinya, Jonan bicara lagi tentang literacy, media literacy and digital literacy
Sesi ini juga ada pembicaraan via Skype dengan Dr. Mary Bucy langsung dari Oregon

Tahu nggak sih dua hari yang tak terlupakan dalam hidup saya deh...:)

Pertama tama terus terang saya masih gelap dengan tiga hal itu, yang saya tahu sih literacy adalah kemampuan untuk membaca dan menulis, saya pikir, bagaimana meningkatkan minat baca tulis murid murid kita hahaha, duh kalau di USA mereka udah biasa ya, tingkat baca mereka kan tinggi, kok gak inget sih sayanya
Bener aja memang ternyata beda banget dengan persepsi saya, Media literacy lebih kepada kemampuan kita memahami apa yang akan disampaikan media kepada kita, jangan sampai kita dibohongi oleh mereka. Jonan menggunakan ilustrasi iklan sepatu Nike, Just Do It. asumsinya jika menggunakan sepatu Nike maka kita bisa melakukan apapun, atau gambar iklan Mc Donald yang ternyata besar tumpukan burgernya nggak sesuai dengan kenyataan

Kemudian tentang Digital Literacy, ada 5 key skill, yaitu source analysis, informantion management, mengelola privacy, communication dan content creation.

Kalau menurut saya, intinya bagaimana kita mengajar anak anak supaya bijak menggunakan literacy digital, seperti dicontohkan search di google tentang Martin Luther King Jr. Seperti diketahui MLK adalah pejuang kulit hitam yang menentang racisme. Saat hasil pencarian muncul, ada satu judul yang menarik Martin Luther King Jr. A True Historical Examination, saat kita klik tautan tersebut, jangan langsung percaya dan mengambil mentah mentah informasi dari sana. Lihat siapa host nya, biasanya ada kecil dibawah di web nya tertulis hosted by Stomfort, kemudian cari di Wikipedia siapa stomfort, dan akan diketahui bahwa sesungguhnya stomfort memiliki misi lain, dia adalah seorang white nationalis and supremacist neo nazi, jadi pada intinya web ini ada misi untuk menjelek jelekan Martin Luther King Jr.

Yang paling saya suka dalam sesi ini adalah saat tanya jawab, disamping bisa webinar via skype denga Dr. Bucy, juga karena ada a crazy question dari yohana salah satu pantia, yang menanyakan supposed all people used digital literacy, guru guru akan kehilangan pekerjaannya. hahaha..

School is Out, Education is In

Maaf agak kabur, ini Jonan dan disebelah adalah intepreternya
Sesi kedua disampaikan oleh Jonan Donaldson M.SEd,  pengajar di Faculty Support Specialist for Distance Education and Academic Technology at Chemeketa Community College, Oregon USA, juga pengajar di Western Oregon University

judul makalahnya aja udah bikin saya excited, hehe
Bener juga, ternyata Jonan homeschooler, dan mulai belajar seperti anak sekolah saat dia kuliah di usia 15 tahun haaaah???. Dari usia 6 bulan ibunya selalu membacakan buku, sebelum tidur tanpa henti, menariknya buku yang dibacakan ke Jonan bukan buku cerita anak anak tapi buku bacaan ibunya. Hal tersebut bikin Jonan semangat untuk bisa baca, biar bisa baca buku buku dia sendiri hehe. Gurunya adalah ayah ibunya, mereka membawa Jonan setiap minggu ke perpustakaan

Ketika agak besar dikit sekitar usia 12 tahun, orangtuanya memberikan kesempatan Jonan untuk memperbanyak pengalaman di mana saja dia suka. Jonan mulai ikut kerja di medical laboratory belajar menghitung jumlah sel darah putih, bekerja di phisycal therapist belajar bagaimana melakukan treatment hydrotherapy, bekerja di remedial reading school dimana dia membantu orang orang penderita dyslexia bagaimana membaca, bekerja di rumah sakit, di ladang pertanian dan bekerja di sekolah menangani database.

Cerita ini katanya, membuktikan bahwa cara sekolah, dengan semua pengajaran, drill dan test adalah metode yang paling tidak efektif, cerita dia diatas membuktikan bahwa pendidikan bisa lebih baik, orang tua Jonan tidak mengajar dia apa yang mereka ketahui, tetapi lebih pada membantunya untuk menggambarkan apa yang ingin Jonan ketahui dan membuat si Jonan memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang dia butuhkan. Waaaaa saya banget gak sih...:)

Be the leading entity in education

atau bahasa bebasnya menjadi yang terdepan bersama sama dalam pendidikan, gitu kira kira kali yaa hehe

itu tema seminar internasional yang barusan saya ikuti dua hari ini dari tanggal 27 - 28 Juni 2012, yang diselenggarakan oleh Faculty of Education and Training Satya Wacana Christian University Salatiga

Seminar ini amazing, ada lima pembicara, 2 dari indonesia, 1 dari Oregon, 1 dari Illionis, 1 dari India
Untuk diketahui, ikut seminar ini sebagai hadiah dari sekolah karena kemarin saya menang lomba menulis tingkat nasional yang diselenggarakan oleh alumni ITB, Thank u pak kepsek n pak humas :). Tapi jika boleh usul, seharusnya semua guru yang 90 orang itu diikutsertakan semua, pasti keren jadinya...:)

Pembicara pertama adalah ibu Megawati Santoso, Ph.D
Indonesian Qualification Framework Team Coordinator at Directorate General of Higher Education, Ministry of Education, Indonesia-aish atau bahasa Indonesianya Koordinator Tim Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi, Program Penyelarasan Lintas Kementrian-Kemdiknas n Kenakertrans, 2012

Selasa, 26 Juni 2012

Fly, Lelah, Juara di FeKSI 2012

Hari ini lomba debat dalam rangka festival ekonomi kreatif se Indonesia (FEKSI) 2012 diselenggarakan. Amaze melihat semangat anak anak walau kelelahan setelah 3 hari 2 malam dari tanggal 23-25 sore, mereka baru pulang dari acara kemah bakti di dusun daerah Bringin kab. Semarang (pokoknya jauh deh)

Berangkat dari sekolah jam 7 pagi, menuju Gedung Suara Merdeka di Jl. Kaligawe Semarang. Panitia menjadwalkan acara di mulai pukul 8 pagi.

Festival Ekonomi Kreatif ini adalah festival yang diselenggarakan atas kerjasama Serikat Perusahaan Pers Indonesia dengan Kementrian Perdagangan RI, untuk mengenalkan 14 sub sektor ekonomi kreatif. Suatu negara bisa maju karena mereka sadar betul akan peran ekonomi kreatif dalam pertumbuhan ekonomi mereka, seperti misalnya Amerika, Jepang, Inggris, Korea selatan dan Cina juga India. Negara negara tersebut menggunakan berbagai cara untuk memajukan industri kreatif, seperti di Cina misalnya, pemerintah mendukung usaha kreatif dengan membebaskan biaya listrik air dan telepon juga sewa gedung bagi pengusaha pengusaha baru, hingga 2 tahun, Cina juga memberi subsidi bahan baku, sehingga tidak heran jika produk produk Cina bagus dan murah. Inggris menggunakan sistem cluster kreatif, pemerintah memetakan potensi potensi daerahnya untuk dikembangkan ekonomi kreatif.

Ada lagi perbankan di negara negara kreatif tersebut sangat sadar dengan ekonomi kreatif, sehingga setiap pengusaha baru yang kreatif pasti dipermudah memperoleh pinjaman modal.

Minggu, 17 Juni 2012

Think Different - Steve Jobs 6/6

Mupeng, terlihat sekali dibuat penuh perhitungan dan estetika, kolaborasi seni dan teknologi  ehm saya habis jalan jalan di sini http://store.apple.com/us
cupidspeaks.com

Saya juga penikmat Toy Story, A bugs life, Finding Nemo, The Incridibles, Cars, Wall-E, Ratatouille, semua film film outstanding yang dibuat oleh orang orang hebat di Pixar dan Disney

"Tujuan saya tidak pernah hanya membuat produk hebat, tetapi membangun perusahaan hebat-Walt Disney melakukannya. Dan, dengan cara kami melakukan mergernya, kami mempertahankan Pixar sebagai perusahaan hebat sekaligus membantu Disney tetap menjadi perusahaan hebat"... kereen ya si Jobs ini

Saya tahu saya tahu, dia licik, suka mengumpat, suka marah marah nggak jelas, kasar, tapi ada banyak sisi yang saya suka dalam diri Jobs, Idealismenya, kesempurnaannya, objektifitasnya, karya-karyanya hampir semua karya masterpiece, sempurna hingga detail yang mungkin tidak akan diperhatikan konsumen

Coba perhatikan ketika Jobs salah, tidak menggunakan CD burner di iMac, apa katanya "kami boleh dibilang melewatkan kesempatan tersebut (masalah pemasangan CD burner di iMac ini sempat melalui perdebatan yang alot yang pada akhirnya diputuskan hanya memasang CD biasa)..Jadi kami perlu mengatasi ketertinggalan secepat mungkin" --tanda perusahaan inovatif tidak saja selalu menjadi yang pertama memunculkan ide baru, tetapi juga tahu cara membuat LOMPATAN ketika mendapati dirinya tertinggal (p.470)..Nice ya..:)

Senin, 11 Juni 2012

Steve Jobs dan Saya...*caelah..:) 5/6

Tangan saya gatel kalau gak segera nulis lanjutannya....

Padahal usulan penelitian harus segera dikumpulkan, usulan penelitian yang menguras energi karena banyak jurnal asing yang harus saya pelajari untuk dijadikan referensi di usulan ini, nggak harus sih, tapi sama sama capek dan panas kepala kenapa gak dibikin yang bagus sekalian. *filosofi dari ibu saya, waktu itu pesennya, "kalau nyapu rumah yang bersih sekalian, kan capeknya sama" ada hubungannya gak sih, ah ada lah..:)

Karena ini tulisan dan blog saya, so boleh dong saya nulis bahwa ada sedikit kesamaan antara Jobs dan saya...hahaha.... *dilarang marah ya, saya bilangin Soimah lho

Tentang distorsi realitas lapangan, pertama sih bingung juga dengan istilah ini, Steve ini hobi banget pakai "taktik" distorsi realitas lapangan untuk mewujudkan apapun yang diinginkannya.

Kalau istilah saya sih, optimis dan berani mimpi, masih alusan deh daripada Steve. Keoptimisan saya ini biasanya bikin beberapa orang jadi salah paham bahkan benci. Hmm saya berpikiran Allah ada, Allah kaya, Rezeki Allah ada dimanapun. Jadi saya berani berkata tidak untuk sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani, walau mata pencaharian terancam. Bukan sok sokan tapi ini mungkin yang membuat saya jadi orang nyebelin bagi sebagian orang. Ehm walau terkadang suka goyah juga, kalau ternyata yang saya lakukan berimbas ke orang lain, tapi Alhamdulillah nothing happened, mudah mudahan sampai kapanpun... Aamiin..

Sabtu, 09 Juni 2012

Education is an athmosphere -CM in Steve Jobs 4/6

mac-history.net
Education is an athmosphere, karena yang pertama kali di serap anak adalah atmosfir kehidupan alamiahnya sehari-hari, pertama, kehidupan keluarga dan kedua, kehidupan di tengah masyarakat. Anak-anak itu jenius dalam hal menjalin keakraban dengan siapa saja (p.41). Sehingga orang tua dan anak mestinya menjadi kawan seperjalanan yang menyenangkan dalam proses membangung karakter ideal dan mengejar pengetahuan.(p.45).--Ellen Kristi-Cinta yang Berpikir--

Saat Steve Jobs tertarik dengan apa yang dilakukan ayah angkatnya Paul Jobs dan terinspirasi karenanya, saya jadi teringat kata kata Charlotte Mason mengenai education is an athmosphere, a life, kehidupan keluarga terutama idealisme Paul Jobs dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan seperti membuat pagar, membuat almari, memperbaiki mobil, atau barang barang elektronik, bagaimana Ayah Jobs ini mengerjakan pekerjaannya, menyukai kesempurnaan, hingga ke detail detailnya. Memperhatikan setiap detail hingga bagian tersembunyi sekalipun. Semua hal tersebut sangat membekas dalam diri Steve dan mempengaruhinya dalam setiap saat dia menciptakan produk baru.

"Jika kau seorang tukang kayu yang membuat lemarin berlaci indah, kau tidak akan menggunakan selembar kayu tripleks untuk bagian belakangnya, meskipun bagian itu menghadap dinding dan tak seorangpun akan melihatnya. Kau akan tahu bagian itu ada di sana, sehingga kau akan menggunakan kayu yang sangat bagus untuk bagian belakangnya. Agar kau bisa tidur nyenyak pada malam hari, keindahan kualitas, harus diperhatikan sepanjang waktu" (p.172)

Selasa, 05 Juni 2012

Ayo Jadi Bajak Laut -- Steve Jobs-- 3/6

The First Macintosh
Eya buat yang bertanya tanya kenapa tulisan review tentang steve jobs berseri? atau kenapa saya tulis review ini?

Saya mengikuti klub baca buku IGI (Ikatan Guru Indonesia) klub ini barusan aja ada, dan buku pertama yang harus dibaca guru guru anggota klub baca ini adalah buku karya Walter Isacsoon-Steve Jobs. Kami janjian tanggal 1 Juni akan diskusi tentang buku ini di milis, oleh karena itu, beberapa artikel saya sebelum dan kedepan akan saya isi tentang perasaan saya, pemaknaan saya terhadap buku setebal 742 halaman ini

Pada tulisan sebelumnya saya ungkapkan bagaimana naik turunnya perasaan saya mengikuti kisah Jobs ini. Di buku ini semua tentang Jobs ditelanjangi oleh Isaacson, dan Jobs sama sekali tidak keberatan untuk itu. Saya dengar proses penulisan buku ini sama sekali tanpa campur tangan Jobs, dia tidak mau membaca kisahnya dalam buku ini sebelum jadi masuk ke percetakan. Hal ini mengindikasikan Jobs orang yang obyektif, dia menyadari sekali semua proses kehidupannya. Kesalahan yang dilakukan, jatuh bangunnya, keburukannya, semuanya, seolah ia ingin menyatakan bahwa dia bukan manusia sempurna, namun ia ingin terus belajar untuk itu. *ah walau saya juga sangsi kalau dia mau mengakui kesimpulan saya ini..:)

Sabtu, 02 Juni 2012

Karakter Steve Jobs 2/6

Saya belum pernah membaca buku karya Walter Isaacson yang lain, Isaac menulis biografi Steve dengan detail, ada beberapa saya tidak paham terutama mengenai microprocessor, semiconductor, bahasa BASIC dan lain lain istilah komputer dan elektronika, sulit membayangkan membuat permainan game untuk Atari dengan 45 chip, walau saya tidak mengerti istilah istilah itu namun saya bisa dapet feel nya bagaimana mereka Jobs dan Wozniak berjibaku yang akhirnya membuat saya terkagum kagum memabaca tahapan tahapan kelahiran Apple. Bravo dan angkat topi buat Isaacson ..:)

Jobs termasuk penganur Budha Zen, hippies, jarang mandi, tidak suka pakai alas kaki, vegetarian buah-ada keyakinan jika dia diet vegetarian buah maka akan mencegah produksi lendir di tubuhnya, menangkal bau badan, walau tidak pakai deodoran dan tidak mandi-padahal sebenarnya teori ini salah-(p.55)

evolusi produk apple..:)
Sifat keras Jobs, perfeksionis dan seenaknya sendiri diulas blak blakan oleh Isaacson. Karakter Jobs ini tentu saja terbawa pada saat dia memimpin Apple.
Jobs memiliki keyakinan bahwa aturan tidak berlaku pada dirinya, bahkan ketika kenyataan tidak sesuai dengan keinginannya maka Jobs akan mengabaikannya (p.153). Sifat Istimewa dari Uberman (manusia adikuasa) secara alami ada pada dirinya "jika sekarang jiwa itu menuruti keinginannya sendiri maka dia yang pernah kalah di dunia sekarang akan menaklukkan dunia" The Spoke Zarathustra-Nietzsche

Jumat, 01 Juni 2012

Steve Jobs di mataku (*.*) 1/6

Membaca buku tebal ini di halaman-halaman awal sudah bikin saya geli, bagaimana tidak ulah duo Steve, Jobs dan Woz mengingatkan ulah murid murid saya di kelas dan di sekolah. Yang paling membuat saya terpingkal dan keinget sampai sekarang adalah saat Woz membuat semacam remote untuk mengacaukan frekuensi TV. Saat nonton TV bareng di asrama tempat Woz tinggal, dia akan menekan tombol remote buatannya itu, saat frekuensi TV tiba tiba kacau maka salah satu penonton akan berdiri dan memukul mukul TV tersebut, dan Woz tinggal melepas tombol remotenya maka layar akan bening kembali, hal ini dilakukan berulang ulang, hingga ada satu penonton yang rela memegang antena TV agar gambar yang ditampilkan tetap bening....hahahaha Usil yaa

Jobs dan Woz duo anak anak cerdas, kreatif dan inovatif, perbedaannya hanya pada Jobs yang nekat dan sinting, karena karya karya dan ulah mereka itulah membuat mereka menjadi kesulitan di sekolah. Tapi hal hal itu menurut saya yang membuat Jobs jadi orang inspiratif sepanjang masa.

Saya jadi ingat jika ulah anak anak maksudnya murid murid saya yang terkadang agak gila dan aneh aneh, gak mematuhi aturan yang tidak jelas, dan kritis. Anak anak ini sebenarnya adalah anak anak cerdas, namun terkadang kita tidak bisa menerima bentuk kecerdasan mereka. Membaca buku Isaacson ini membuat saya menyadari bahwa jika anak anak tersebut kuat mental, tahan banting dan tahu betul apa yang dilakukannya maka suatu saat mereka akan menjadi orang besar.

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...