Zaman jahiliyah 1 1998-2005 adalah saat pertama kali saya jadi guru, saat itu keyakinan saya adalah mata pelajaran yang saya ajarkan sangat sangat sangat penting, dan semua murid murid di kelas harus paham mata pelajaran yang saya ajarkan. Saya guru paling kejam di dunia, saya sering menekan dan memarahi murid saya tanpa tujuan yang jelas, memampangkan nilai mereka dari terkecil hingga tertinggi di papan pengumuman lengkap dengan nama dan kelas, dengan kategori pass dan warning untuk nilai terendah dan nilai terendah itu 0 - kenapa inget, karena saya menyimpan semua file lesson plan hingga penilaian mereka
Courtesy : Kampus Guru Cikal |
Buku buku pembuka hati *.* |
Seperti yang pernah saya tulis disini, kemudian saya memasuki Jaman Jahiliyah 4 tepat tanggal 22 April 2017, setelah saya mengikuti pelatihan guru Merdeka Belajar oleh Kampus Guru Cikal di Balaikota Yogyakarta
Pertama, sebelumnya saya meyakini, nilai itu tidak penting, tapi saya masih belum paham benar, bagaimana mengapresiasi apa yang telah mereka hasilkan. Kedua, ketika mengajar, tujuan formal sesuai standar kompetensi yang sudah ditetapkan, tetapi memang tidak pernah saya tekankan benar, saya punya tujuan belajar sendiri yang saya tetapkan, tanpa berdiskusi dengan anak. Padahal saya tahu lho, belajar itu kan harus sesuai kebutuhan anak.Jadi semua yang saya lakukan, tujuan dan assesmentnya saya yang bikin, saya yang tetapkan dan selama ini saya merasa sudah paling oke..... hahahaha... (ketawa miris nih)
Begitulah proses belajar ini terus berjalan - saya meminta maaf terhadap murid murid saya dulu dan sekarang, semoga mereka mau bersabar terus belajar dengan guru seperti saya, Terimakasih untuk terus menjadi inspirasi dan semangat saya selama ini.
Terimakasih juga untuk teman teman Komunitas Guru Belajar Salatiga, teman teman penggerak Guru Belajar di Seluruh Indonesia, Terimakasih tak terhingga untuk Kampus Guru Cikal yang tak kenal lelah berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi guru Indonesia. Semangaatt untuk Anak Bangsa dan Indonesia yang lebih baik. Aamiin...
Kisah yang dibuat oleh Kampus Guru Cikal ini menjadi bahan refleksi seumur hidup buat saya - *haru
Semangaaaattt....!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar