Jumat, 16 Maret 2018

Perjalanan Belajar ku

Saya berproses dalam perjalanan belajar selama jadi guru, di beberapa zaman jahiliyah, dan saat ini saya berada di zaman jahiliyah 4, entah sampai kapan

Zaman jahiliyah 1 1998-2005 adalah saat pertama kali saya jadi guru, saat itu keyakinan saya adalah mata pelajaran yang saya ajarkan sangat sangat sangat penting, dan semua murid murid di kelas harus paham mata pelajaran yang saya ajarkan. Saya guru paling kejam di dunia, saya sering menekan dan memarahi murid saya tanpa tujuan yang jelas, memampangkan nilai mereka dari terkecil hingga tertinggi di papan pengumuman lengkap dengan nama dan kelas, dengan kategori pass dan warning untuk nilai terendah dan nilai terendah itu 0 - kenapa inget, karena saya menyimpan semua file lesson plan hingga penilaian mereka 

Courtesy : Kampus Guru Cikal
Namun di perjalanan tersebut, saya merasa ada yang miss, semua daya upaya yang sudah saya lakukan yang menurut saya paling tokcer saat itu, tidak mengubah mereka, nilai mereka tetap jelek - nah saya mengeluh pada seorang teman dan dia mengatakan bahwa apa yang saya lakukan salah, kemudian beliau meminjamkan beberapa buku dari situlah kemudian saya berubah dan masuk ke Zaman jahiliyah 2 2005 - 2009 adalah saat saya sadar bahwa beban mereka banyak, masalah mereka banyak, belajar itu seharusnya menyenangkan, untuk itu mereka harus nyamanSaat itu saya banggaaaaa sekali kalau anak anak senang belajar dengan saya, apalagi saya memperoleh predikat guru terfavorit mereka.

Buku buku pembuka hati *.*
Terus refleksi lagi, saya merasa ada ruang kosong, saya sadari ternyata belajar sekedar menyenangkan saja tidak cukup, seharusnya belajar itu membuat anak anak terinspirasi dan bermakna untuk hidup mereka, suka belajar dengan saya saja tidak cukup, seharusnya mereka suka belajar dengan siapa saja, apa saja, kapan saja, dengan bagaimanapun caranya, Tujuan saya adalah membuat mereka sukaaa belajar with or without ME, oleh karenanya saya tinggalkan Zaman Jahiliyah 2 dan mulai di Zaman Jahiliyah 3 tahun 2009 - 2017 - belajar di kelas, tidak hanya menyenangkan tetapi harus menginspirasi dan bermanfaat untuk kehidupan mereka dengan assesment dan tujuan yang saya tetapkan berdasarkan modifikasi silabus dan lesson plan

Seperti yang pernah saya tulis disini, kemudian saya memasuki Jaman Jahiliyah 4 tepat tanggal 22 April 2017, setelah saya mengikuti pelatihan guru Merdeka Belajar oleh Kampus Guru Cikal di Balaikota Yogyakarta
Pertama, sebelumnya saya meyakini, nilai itu tidak penting, tapi saya masih belum paham benar, bagaimana mengapresiasi apa yang telah mereka hasilkan. Kedua, ketika mengajar, tujuan formal sesuai standar kompetensi yang sudah ditetapkan, tetapi memang tidak pernah saya tekankan benar, saya punya tujuan belajar sendiri yang saya tetapkan, tanpa berdiskusi dengan anak. Padahal saya tahu lho, belajar itu kan harus sesuai kebutuhan anak.Jadi semua yang saya lakukan, tujuan dan assesmentnya saya yang bikin, saya yang tetapkan dan selama ini saya merasa sudah paling oke..... hahahaha... (ketawa miris nih)


Begitulah proses belajar ini terus berjalan - saya meminta maaf terhadap murid murid saya dulu dan sekarang, semoga mereka mau bersabar terus belajar dengan guru seperti saya, Terimakasih untuk terus menjadi inspirasi dan semangat saya selama ini.

Terimakasih juga untuk teman teman Komunitas Guru Belajar Salatiga, teman teman penggerak Guru Belajar di Seluruh Indonesia, Terimakasih tak terhingga untuk Kampus Guru Cikal yang tak kenal lelah berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi guru Indonesia. Semangaatt untuk Anak Bangsa dan Indonesia yang lebih baik. Aamiin...


Kisah yang dibuat oleh Kampus Guru Cikal ini menjadi bahan refleksi seumur hidup buat saya - *haru



Semangaaaattt....!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...