Sebagai seorang guru madrasah, dibawah Kementerian Agama RI -
Begini - guru di Indonesia dibagi dua guru sekolah umum dibawah Kemdiknas, contohnya guru TK/SD/SMP/SMA baik negeri ataupun swasta, baik yang ada ciri khusus agama - asal menyebut di depannya TK/SD/SMP/SMA maka dia dikelola Kemdiknas, dari sarpras sekolah sampai guru gurunya.
Sedangkan guru RA/MI/MTs/MA dikelola oleh Kemenag walaupun yang diajarkan sama, kurikulum yang digunakan juga sama, yang berbeda hanya ada tambahan mata pelajaran agama seperti SKI, Fiqih, Akidah Akhlak, Qur'an Hadis dan kadang ditambah Ilmu Kalam dll - jadi disamping mapel umum seperti disekolah lain yang sekitar 10 - 15 itu masih ditambah lagi mapel agama Islam.
Nah kami gurunya langsung berhubungan dengan Kementerian Agama Pusat - ASN nya pun ASN pusat sebutannya, karena Kemenag tidak ada Otda
Sejak tahun kurang lebih 2017 sejak Pendis dipecah menjadi dua KSKK (bidang kurikulum) dan GTK (bidang guru dan tenaga kependidikan) sejak kami terdaftar di Simpatika dan guru kemdiknas di Dapodik - itulah saya sebagai guru Kemenag sudah tidak bisa lagi mengikuti event event yang diselenggarakan Kemdiknas, demikian pula teman teman Kemdiknas
Kamis, 05 Desember 2019
Senin, 04 November 2019
Tentang Ketrampilan Self-Regulated Learning
Tulisan tulisan beberapa bulan belakangan ini membosankan ya - lagi sok sokan gaya nulis beberapa untuk artikel - biar nggak ujian terbuka, saya pingin bikin 2 artikel untuk jurnal internasional Scopus Q3 (syarat dari progdi -) ini uwo banget - pengalaman pertama, 2 artikel kualitatif, dan 3 artikel kuantitatif (yang udah jadi, artikel meta analisis, dan multivariat) masih kurang 3 artikel lagi - belum plus disertasi yang galau pinginnya kualitatif, tapi masih menunggu keputusan promotor
Untuk diketahui, masukin jurnal internasional itu bisa berbulan bulan dari review sampai approve, cerita dari kakak kelas, lebih sulit bikin artikel untuk jurnal internas, daripada disertasi (aaah mereka tuh ya bisanya nakutin saya aja....) - target beasiswa hanya 6 semester, dan sekarang udah jalan separo dan belum ada kemajuan
Seruunya, jadi gak sempet ke salon buat facial n renang....., bukan bukaaan, cuma duitnya udah abis buat beli buku *hahahaha nggayya...
Penelitian saya, rencananya tentang Self-Regulated Learning atau Self-Directed Learning - biasa aja sih sebetulnya, tapi ya baru tahu lho, kalau anak anak SMA pada umumnya, gak punya ketrampilan SRL ini, ada beberapa alat ukur yang bisa dipakai sih tapi karena riset saya kualitatif, jadi data ini saya dapet dari wawancara beberapa dari mereka - sedih ya
Untuk diketahui, masukin jurnal internasional itu bisa berbulan bulan dari review sampai approve, cerita dari kakak kelas, lebih sulit bikin artikel untuk jurnal internas, daripada disertasi (aaah mereka tuh ya bisanya nakutin saya aja....) - target beasiswa hanya 6 semester, dan sekarang udah jalan separo dan belum ada kemajuan
Seruunya, jadi gak sempet ke salon buat facial n renang....., bukan bukaaan, cuma duitnya udah abis buat beli buku *hahahaha nggayya...
Penelitian saya, rencananya tentang Self-Regulated Learning atau Self-Directed Learning - biasa aja sih sebetulnya, tapi ya baru tahu lho, kalau anak anak SMA pada umumnya, gak punya ketrampilan SRL ini, ada beberapa alat ukur yang bisa dipakai sih tapi karena riset saya kualitatif, jadi data ini saya dapet dari wawancara beberapa dari mereka - sedih ya
Senin, 28 Januari 2019
Belajar Ekonomi lewat Lukisan, Gambar dan Seni Ukir
Nemu yang unik lagi - Belajar Ekonomi Using Arts dari Michael Watts dan Chineze Christoper dari Purdue University dan dimuat di The Journal of Economic Education 43(4), 408–422, 2012 kalau ingin membaca artikelnya bisa disini - untuk membuktikannya Watt dan Christoper membuat website khusus bisa dilihat disini https://intra.krannert.purdue.edu/sites/econandart/Pages/Instructions.aspx semua materi dihubungkan dengan lukisan yang menggambarkan suasana saat itu, ditampilkan dalam bentuk power point. Seperti misalnya mengenai konsep kelangkaan (scarcity) watt menjelaskan definisi kelangkaan dalam ppt nya, kemudian dijelaskan dengan lukisan Moretta de Brascia - The Young Man 1540 - 1545 - yang sedang berpikir bahwa ia terlalu menginginkan begitu banyak hal.
Belajar Ekonomi lewat Novel Sejarah - The Lost Painting Jonathan Harr's
Tuntutan menulis artikel jurnal terindex Scopus memang seru (walo banyak pro kontra di luar sana) saya mencoba melihat positifnya. Jadi banyak baca dan nemu artikel unik - kalau biasanya anak anak belajar sejarah dari novel sejarah, seperti Tan misalnya, atau Amba, atau Maryam. Ternyata ada novel sejarah yang dapat digunakan untuk belajar ekonomi, sayangnya novel ini tidak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia - dan mungkin karena referensi saya kurang, saya juga belum ketemu novel sejarah yang bisa saya gunakan untuk mengajar ekonomi.
Langganan:
Postingan (Atom)
Menjadi Instruktur
Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...
-
Saya meminta seorang teman sariorange@gmail.com untuk menerjemahkan artikel yang berharga ini, supaya lebih banyak teman guru yang bisa ter...
-
Tahun 1998 - 2005 saya adalah guru paling kejam di dunia, saya sering menyakiti anak-anak saya sebagai dalih untuk melecut semangat mereka, ...
-
Mereka yang ada di Jaman Jahiliyah 3 Saya... :) Saat ini saya membagi perjalanan saya menjadi guru, menjadi tiga jaman jahiliyyah. Pili...