Senin, 18 Desember 2017

10 Hari Tanpa Mentari, Helsinki 1/6

Mampir sebentar ke taman Sibelius, komposernya Finlandia
Ya Allah limpahan berkahMu tak terkirakan, Alhamdulillah
Saya termasuk yang beruntung memperoleh kesempatan mengikuti shortcourse gratis kerjasama antara GTK Madrasah Kementerian Agama Pusat dengan University Teacher Training School, University of Eastern Finlandia, dari tanggal 7 - 17 Desember 2017

sebelumnya sekitar tanggal 18 Oktober 2017 kabar bahagia itu datang, Finlandia adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia via PISA TIMMS dll, walau ternyata mereka sendiri gak suka dinilai dengan PISA hahaha

Oya sebentar, saya akan berusaha runtut bercerita
Ini pertama kalinya, Kementerian Agama mengirim guru, kepala dan pengawas Madrasah belajar di Finlandia

Proses keberangkatan kami agak rumit, pertama awalnya dana masih diblokir, setelah dana blokir dibuka 10 November 2017 Alhamdulillah jumlah peserta yang awalnya 15 (9 gupres juara 1 + pendamping dan EO) bisa bertambah menjadi 30 peserta, 26 guru, kepala dan pengawas madrasah, 3 dari direktorat GTK dan 1 teman penghubung, nah masalah kedua setelahnya adalah kelengkapan berkas pengurusan Visa, yang ternyata tidak mudah, meminta berkas berkas dari 26 orang tersebut, ada peristiwa lucu, karena beberapa teman susah dihubungi, saya sukarela sms, telpon, bahkan telpon sekolahnya mencatut nama direktorat, karena semua berkas harus segera dikumpulkan, demikian pula berkas yang harus diajukan ke Sekertaris Negara, karena kami tugas dinas ke Luar Negeri, harus ada ijin dari Setneg, kalau tidak maka pembiayaan dengan DIPA tersebut tidak bisa dicairkan.

Saat pengurusan Visa Schengen, di ruang sebelah moto dilarang
Semua proses itu menegangkan dan seru, urusan Visa Schengen alhamdulillah beres, dan pada akhirnya H-2 berarti tanggal 5 Desember sore, surat setneg kluar, ini juga berkat kesigapan ibu kasubdit ibu Sakdiyah dan ibu Yeni, serta dua teman penghubung, sehingga kami bisa berangkat sesuai rencana Alhamdulillah

Kita berangkat tanggal 7 Desember, dilepas oleh Direktur GTK Prof Suyitno dan Dirjen Pendidikan Islam Prof Kamaruddin Amin, (masih muda muda pinter, pemikirannya luas seneng lihatnya, semoga kebawah bisa mengikuti cara berpikir beliau beliau)

Perjalanan ke Vantaa Airport Helsinki dari Soetta Jakarta memakan waktu kurang lebih 19 jam transit di Ataturk Airport Istanbul kurang lebih 3 jam, jadi total duduk di pesawat 16 jam...wow hihihi, oya kita pakai Turkish Airline.
Jadwal penerbangan kami jam 21.30 WIB dan tiba di Helsinki pukul 11.30 waktu setempat keesokan harinya. Perbedaan waktu Indonesia dan Helsinki Finlandia adalah 5 jam duluan kita, jadi ketika saya sholat subuh jam 06.28, di Indonesia sudah pukul 11.28 siang

Oya urusan Imigrasi, yang pas di Jakarta gak ditanya tanya sih stempel gitu aja, kalau yang di Helsinki baru deh di periksa betulan, mereka punya alat deteksi seluruh badan, kebetulan saya dapet kejatah random check, jadi saya diminta masuk di dalam ruang kaca dan discan seluruh badan hihi, Alhamdulillah lolos, setelahnya antri untuk urusan Imigrasi ditanya keperluan apa di sana dan karena sudah bawa undangan dari UEF langsung deh stempel lolos, ada di depan saya belum memastikan tempat tinggal atau booking hotel, ditahan sebentar paspornya.

Di Helsinki belum turun salju, suhu masih 2 drajat ketika kami tiba, cuma memang gelap seperti sore saat pukul 9 pagi sampai jam 15.00 sore sebelum dan sesudahnya gelap gulita seperti jam 7 malam di Indonesia

Jadwal Sholatpun agak membingungkan di awal, karena antara Zuhur dan Ashar cuma selisih 55 menit, seperti maghrib dan Isya di Indonesia ya, waktunya pendek

Setibanya di Helsinki, kami disambut oleh staff KBRI Finlandia, diundang silaturahim dan makan malam di KBRI
Selain ramah tamah dengan ibu duta besar, ibu Wiwiek Setyawati Firman, kami juga menyerahkan cenderamata berupa plakat yang saya bawa dari Salatiga ..ehem numpang tenar dong ya, kapan lagi

ibu Duta Besar Finlandia untuk Indonesia dan ibu Sakdiyah Kasubdit GTK MA Kemenag Pusat
saat penyerahan plakat

Setelahnya alhamdulillah bisa istirahat di Holliday Inn Helsinki untuk keesokan harinya berangkat ke Joensuu Finlandia, tempat kami shortcourse University of Eastern Finlandia (UEF)
masih 2 drajat, gak dingin bangett
#gayya

Bersambung ya, saya masih gebres gebres, kepala pusing dan panas 38,5 setiba di Indonesia, mungkin karena dua hari gak ketemu salju, udah kangen lagi...xixixi
sekarang tinggal gebres gebres sama pusingnya...

Tulisan selanjutnya disini...




3 komentar:

  1. Waaa... bahagianya... ditunggu cerita lanjutannya yak...
    Gak sabar ini...

    BalasHapus
  2. Ditunggu tulisan selanjutnya Bu guru...
    Mau tau bagaimana sistem pendidikan di sana.
    Salam kenal dari Cilegon ��

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...