Senin, 23 Oktober 2017

Berubah, Mulai dari Dirimu TPN 2017 (2/6)


Pic. By. Kampus Guru Cikal
Menulisnya agak tersendat sendat, karena sampai Salatiga, Senin (16/10) jam 5 pagi naik kereta, terus jam 7 pagi udah ngajar sampai jam 16.00 sore, Selasa (17/10) juga, nah Rabu pagi  (18/10) setelah ngajar jam ke 0,  nyetir ke Jogja nganter anak anak saya ikut Olimpiade Ekonomi Syariah NASEC di FEB UGM 18 - 21 Oktober 2017

Setelah tidur seharian kemarin, pagi ini badan saya udah seger, sambil nunggu anak anak siap berangkat bertanding, lanjutin nulis deh... (20/10)
-------
Ada sebuah puisi yang ditunjukkan ke saya oleh seorang teman 8 tahun yang lalu

Ketika aku masih muda dan bebas
Dan imajinasiku pun tanpa batas,
aku bermimpi mengubah dunia

Ketika aku bertambah tua dan bijaksana,
Aku menyadari bahwa dunia tak dapat kuubah,
Maka cita-citaku kupersempit
Dan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku

Namun tampaknya itupun tak berhasil
Ketika usia senja mulai kujelang,
Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan,
Kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku,
Karena mereka orang-orang yang paling dekat denganku

Namun sayangnya,
Mereka pun tak kunjung berubah
Dan sekarang,
Ketika aku berbaring menjelang kematianku,
Tiba-tiba kusadari

Jika pertama-tama
Yang kuubah adalah diriku sendiri,
Maka teladan yang kuberikan
Mungkin dapat mengubah keluargaku

Dan mungkin inspirasi dan dorongan mereka
Membuat negeriku menjadi lebih baik
Dan siapa tahu,
Pada waktu itu aku telah mengubah dunia

(taken from the Anglican Bishop's Tomb at Westminster Abbey, 1100 AD)

Terus apakah sekarang sudah berubah? yang jelas kalau saya sih udah masuk jaman Jahiliyah 4... 

Sesi kelas penggerak berikutnya diisi oleh pak Bukik dan ibu Najeela Shihab
Pak Bukik tentang Jejaring Sosial dan Bu Ella membahas tentang salah kaprah perubahan, bahwa 

perubahan pendidikan berhasil jika dimulai dari pimpinan, kebijakan dirubah dan bisa berubah cepat. Padahal seharusnya perubahan pendidikan dimulai dari siapa saja yang mau bergerak dan berubah, tidak bergantung pada siapapun apalagi atasan. Kebijakan tentang pendidikan sudah lebih dari cukup, sehingga tidak dapat dijadikan alasan kita untuk tidak berperan dalam perubahan pendidikan 

Ayoo dong, kita tahu Indonesia selama bertahun tahun selalu di urutan bawah sebagai sistem pendidikan terburuk di dunia (gak terima pasti kan), tapi apa upaya yang sudah kita lakukan untuk merubahnya, masak nunggu pimpinan dan kebijakan dirubah
lanjut besok lagi ya babay nganter anak anak dulu ....
------
ternyata baru bisa sekarang lanjutin nulisnya (23/10 01.15 WIB) setelah siang tadi sampai rumah
let's go, mainkan maaang...
------


"Perubahan kebijakan pendidikan dapat dmulai dari semua praktik baik yang dilakukan guru di kelasnya. Praktik baik yang dapat dibagi kepada seluruh guru di Indonesia, yang memiliki skala luas. Sehingga perubahan pendidikan dapat dirasakan oleh setiap anak Indonesia", pesan bu Ella kepada kurang lebih 200 guru penggerak komunitas guru belajar, yang hadir di Aula Sekolah Cikal Cilandak pagi itu 13 Oktober 2017.

Perubahan pendidikan tidak dapat berlangsung cepat, karena setiap perubahan harus ada umpan balik sehingga butuh waktu, butuh direnungkan, dianalisis, kemudian diperbaiki dilanjutkan dengan aksi

Bu Ella juga menekankan betapa pentingnya CITA CITA Guru, karena cita cita guru mempengaruhi cita cita pendidikan Indonesia, cita cita guru mempengaruhi apa yang akan dipercakapkan, apa yang akan ia pelajari dan apa yang akan dia harapkan bagi anak anaknya. bukan sekedar nilai yang tertulis di raport atau kelulusan UN, karena itu indikator keberhasilan pendidikan yang sangat kecil, Cita cita Guru harus lebih besar dari itu.


Pak Bukik memotivasi kami bahwa adalah sangat mungkin guru guru se Indonesia berkolaborasi untuk saling berbagi informasi pembelajaran dan saling belajar lewat jejaring  lengkapnya disini

Kami belajar bagaimana merumuskan solusi, dan melakukan komunikasi efektif.

Komunitas Guru Belajar adalah komunitas yang beranggotakan guru guru yang memiiki motivasi internal untuk belajar mengenai berbagai masalah pembelajaran di kelasnya. Motivasi internal akan tumbuh saat guru menemukan kemerdekaan belajarnya, belajar bukan karena sertifikat, uang ataupun tekanan darimanapun. Dia belajar karena merasa masih banyak hal yang harus dia temukan solusinya saat belajar bersama anak anaknya di kelas.

Komunitas Guru Belajar (KGB) berbagi praktik baik pembelajaran di kelas antar guru guru lain darimana saja di seluruh Indonesia, lewat Mudik (Temu Pendidik) Daring setiap hari Jum'at malam lewat telegram. KGB juga mengadakan pertemuan mingguan di setiap daerah nya masing masing dengan beragam topik pendidikan, dari diskusi buku hingga diskusi permasalahan pendidikan

Informasi mengenai KGB dapat diakses dengan join group disini 

Untuk bergabung berdiskusi dengan guru guru daerah dapat ikuti link berikut https://www.facebook.com/curyaq.cewee/posts/1362223967174801

Dan apa itu komunitas Guru Belajar dapat dipelajari utuh disini

Semangat untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...