Judulnya dibikin jelas banget, supaya siapa aja yang googling pingin bikin paspor baru, bisa dapet informasi sejelas jelasnya.
Biar gak kebingungan kayak saya kemarin hahahaha
masih sepi dan pintu gerbang pun belum dibuka :D
Jadi ceritanya hari rabu tanggal 18 Oktober 2017, pagi jam 05.10 am, saya dapat WA dari Bu Yeni dari Direktorat GTK Madrasah, kalau saya dan 8 teman yang pemenang pertama guru berprestasi tingkat nasional tahun 2016, akan diberi penghargaan untuk ikut pelatihan guru di Finlandia. Walau kapannya belum tahu, dan dana masih ada tanda bintang (diblokir). Namun kami harus menyiapkan berbagai dokumen, salah satunya pasport dan saya belum punya pasport... wkwkwk
Karena dihari itu juga saya harus mengantarkan anak anak ikut Olimpiade Ekonomi Syariah NASEC di FEB UGM Yogyakarta sampai 21 Oktober 2017, jadi saya berencana membuat pasport di Jogja
Saya mengikuti Komunitas Guru Nusantara awal Januari 2017, awalnya ketika saya menyimak seminar daring streaming dari Kampus Guru Cikal, yang kemudian saya curhatkan disini , topiknya waktu itu tentang Kurikulum Merdeka Belajar
Setelahnya saya stalking aja disana, melihat bagaimana sih kok keren dan provokatif banget topik daring mereka, Seminar daring mereka kedua juga nggak kalah keren, tentang Guru Merdeka Belajar
Habis itu Sekolah Cikal membuat Pesta Pendidikan di Jogja, ikutan dong ya...
Disitulan jlebnya krasa betul yang akhirnya membuat saya hijrah ke jaman Jahiliyah 4
Hari kedua TPN (Temu Pendidikan Nusantara), 14/10 saya ikut kelas kemerdekaan sesi 1, kode kelasnya S1K117.
Saya belajar tentang Pi Time dari Puti Hamid sekolah Cikal Serpong
Personal Inquiry Time adalah memberikan waktu khusus untuk anak dapat mengeksplorasi keingintahuannya, menggali hal hal yang sesuai dengan minat mereka. Anak anak diberi kebebasan untuk memilih proyek sesuai yang mereka inginkan. Proyek itu tidak ada penilaian atau target tertentu. Hanya kewajiban untuk berbagi di show case.
Jadi mbak Puti ini, mengajar Bahasa Inggris di kelas 7 dan 8 Sekolah Cikal. Saat anak anak diberi tugas membuat Puisi dengan cara Merdeka Belajar, anak anak mampu membuat 5 - 8 puisi bahasa Inggris, yang bikin saya amaze anak anak ini bilang ke mbak Puti bahwa mereka ingin memvisualisasi puisi mereka dalam bentuk lukisan, jadi adai puisinya ada lukisannya juga. Keren ya, ini aja udah bikin saya WOW.
Tapi tidak untuk mbak Puti, ternyata peristiwa ini membuat ia memperoleh ide bagaimana anak anak dapat belajar sesuai bakat dan minatnya.
Hari kedua TPN (Temu Pendidikan Nusantara), 14/10 saya ikut kelas kemerdekaan sesi 1.
Jadi gini, Kampus Guru Cikal membagi kelas menjadi 4, Kelas Kemerdekaan, Kelas Kompetensi, Kelas Kolaborasi dan Kelas Karier, yang setiap kelasnya terdiri dari puluhan bahkan ratusan kelas dengan topik beragam. Guru peserta tinggal memilih kelas yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya, dari ratusan topik tersebut, kami sayangnya hanya bisa memilih satu kelas tiap sesi, keseluruhan ada 6 sesi. 2 sesi kelas kemerdekaan, 2 sesi kelas kompetensi, 1 sesi kelas kolaborasi dan 1 sesi kelas karier di puncak acara 15/10 2017
Nah 1000 guru dari seluruh Indonesia yang sudah tergabung dalam Komunitas Guru Belajar Nusantara, tumplek blek di TPN keren ya...
Hebatnya mereka datang ke Jakarta dengan biaya sendiri, bahkan menabung sejak lama untuk ikut acara ini. Kenapa? karena di TPN memberikan ruang belajar yang cukup luas dan beragam sesuai kebutuhan para guru Indonesia yang haus ilmu.
Saat Ishoma, dan para Pria ibadah sholat Jum'at, masih di tanggal yang sama (13/10) kami diajak tour keliling Sekolah Cikal Cilandak. Sekolah yang ada disini khusus TK dan SD kelas 1 - 5, untuk jenjang yang lebih tinggi tempatnya di daerah Setu, Jakarta Timur.
Uniknya saat tour ini, guide kami adalah anak anak Cikal kelas 4 dan 5, mereka ramah, menyenangkan, tulus, percaya diri dan antusias sekali dalam memberi kami informasi tentang apa saja yang mereka pelajari di Cikal, juga budaya belajarnya. Cuma dasarnya saya ya, saya ngeloyor sendiri liat sana, liat sini, foto sana, foto sini, denger sana, denger sini, nggak ikut rombongan .. :D
*jangan dicontoh
Sebelum nya saya jadi penasaran sebenarnya gimana kurikulum Cikal...
ini hasil kepo in eyang google ya..
Belajar sepanjang hayat dan selalu kontekstual, tidak hanya textbook tetapi dihubungkan dengan kondisi nyata, sehingga belajar di sekolah nyambung dengan kehidupan nyata.. (saya banget gak sih)... :D
Menulisnya agak tersendat sendat, karena sampai Salatiga, Senin (16/10) jam 5 pagi naik kereta, terus jam 7 pagi udah ngajar sampai jam 16.00 sore, Selasa (17/10) juga, nah Rabu pagi (18/10) setelah ngajar jam ke 0, nyetir ke Jogja nganter anak anak saya ikut Olimpiade Ekonomi Syariah NASEC di FEB UGM 18 - 21 Oktober 2017
Setelah tidur seharian kemarin, pagi ini badan saya udah seger, sambil nunggu anak anak siap berangkat bertanding, lanjutin nulis deh... (20/10)
-------
Ada sebuah puisi yang ditunjukkan ke saya oleh seorang teman 8 tahun yang lalu
Ketika aku masih muda dan bebas
Dan imajinasiku pun tanpa batas,
aku bermimpi mengubah dunia Ketika aku bertambah tua dan bijaksana,
Aku menyadari bahwa dunia tak dapat kuubah,
Maka cita-citaku kupersempit
Dan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku Namun tampaknya itupun tak berhasil
Ketika usia senja mulai kujelang,
Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan,
Kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku,
Karena mereka orang-orang yang paling dekat denganku Namun sayangnya,
Mereka pun tak kunjung berubah
Dan sekarang,
Ketika aku berbaring menjelang kematianku,
Tiba-tiba kusadari Jika pertama-tama
Yang kuubah adalah diriku sendiri,
Maka teladan yang kuberikan
Mungkin dapat mengubah keluargaku Dan mungkin inspirasi dan dorongan mereka
Membuat negeriku menjadi lebih baik
Dan siapa tahu,
Pada waktu itu aku telah mengubah dunia (taken from the Anglican Bishop's Tomb at Westminster Abbey, 1100 AD)
Terus apakah sekarang sudah berubah? yang jelas kalau saya sih udah masuk jaman Jahiliyah 4...
I don't take coffee, I take tea, my dear
I like my toast done on one side
And you can hear it in my accent when I talk
I'm an Englishman in New York
See me walking down Fifth Avenue
A walking cane here at my side
I take it everywhere I walk
I'm an Englishman in New York
Oh, I'm an alien, I'm a legal alien
I'm an Englishman in New York
Oh, I'm an alien, I'm a legal alien
I'm an Englishman in New York
If "manners maketh man" as someone said
He's the hero of the day
It takes a man to suffer ignorance and smile
Be yourself no matter what they say
Itu yang saya rasakan 8 tahun ini, sampai akhirnya dipertemukan oleh guru guru "senasib", guru guru pejuang kemerdekaan belajar, guru yang mau dan ingin terus belajar dari siapa saja, dari mana saja, dan belajar apa saja untuk menyelesaikan berbagai permasalahan pembelajaran di kelasnya. Tulus, tanpa tendensi jadi yang terpintar dari yang lain, tanpa iming iming uang, sertifikat apalagi kenaikan pangkat. Yang sebagian orang justru melihatnya sebagai orang yang aneh dan gila. *sedih ya.. :(