Saya kagum sekali dengan pak Dahlan Iskan, orang semacam ini langka.
Namun ntahlah saya ingin jujur, saya nggak begitu sreg dengan novel ini, mungkin karena novel jenis fiksibiography kali ya eh terinspirasi dari mas Eko Prasetyo yang barusan bahas novel fiksinews.
Kalau ini full biografi saya kagum sekali dengan Dahlan, namun karena diawal penulis, cerita bahwa ada fiksinya juga, jadi saat baca, saya berpikir ini yang bagian fiksi atau yang bagian biografi Dahlan Iskan ya hehe
Maaf memang itu yang saya rasakan dan pikirkan saat membaca novel ini, hmm mungkin saya termasuk pembaca mellow yang suka terbawa dengan imajinasi saya pada setiap tokoh yang ada, maunya sih semua yang ada di cerita Sepatu Dahlan adalah kisah nyata, seperti saya baca kisah Steve Jobs kemarin atau Air Mata Rahasia-kisahnya ibu Dewi Trenggono, istri pengusaha sukses Happy Trenggono, atau kisahnya si Tiger Mother Amy Chua.
Bukan berarti saya nggak suka fiksi, saya sukaa juga, dari Agatha Christie, Enyd Blyton, JK Rowling, Stephanie Mayer, Dan Brown dan ah banyak deh.
Mungkin sayanya aja yang high expectation sama novel ini karena kekaguman saya sama pak DI hehe..
Teteeep, walau demikian, ada banyak hal yang dapat saya ambil dari novel ini.
Kenapa yaa orang orang nan baik hati dan sukses sekarang, memiliki masa lalu yang susah, lihat aja Bob Sadino dulunya juga jual ayam n telor door to door, pernah jadi kuli bangunan n supir taksi juga, lihat aja bu Dewi n pak Happy Trenggono, dulunya juga untuk beli makan aja susaaaahh, si Steve Jobs anak pungut yang mau sekolah saja, bikin orang tuanya mesti kerja keras n ngirit, JK Rowling, yang nulis novelnya ketik manual sebanyak penerbit yang akan dia lamar saking nggak ada uang buat fotocopy daaannnn masih banyak kisah yang pernah saya baca, yang membuat saya berkesimpulan, orang ingin berhasil harus kuat, ulet, pantang menyerah, berani gagal, berani salah dan berani malu.
Baruuu aja, ada anak saya yang mengeluh,
Setelah lulus, ternyata ada beberapa anak yang langsung keterima kerja di Toko, belum ada sebulan, udah complain, kerjanya berat bu, capek bu...hiks, padal saya tahu sekali bos toko itu orang yang baik dan rendah hati lho. Duh nak, coba bangun mimpimu, masak cuma gitu aja udah mengeluh, pelajari gimana caranya si bos bekerja, bernegosiasi dengan suplier, berdagang, suatu saat buka toko doong, trus toko mu itu di bikin franchise di seluruh Indonesia dan dunia..... kereenn kan?
Balik ke pak DI,
Kenapa sepatu Dahlan ya bukan sepeda atau tas? karena saat itu memiliki sepatu adalah mimpi besar Dahlan, apalagi saat dia terpilih menjadi tim bola volli di SMP Takeran, apalagi saat lomba se Magetan, wajib pakai sepatu, hal tersebut memacu Dahlan untuk terus berusaha sungguh sungguh mencapai mimpinya. Mimpi tulus Dahlan diberi kemudahan oleh Allah dengan datangnya pekerjaan untuk Dahlan melatih tim bola volli pabrik gula di Magetan
Hidup saya yang sudah 38 tahun ini (tua ya) telah mengalami berbagai hal baik menyenangkan dan menyedihkan. Kemudian saya masuk pada satu kesimpulan, kesungguhan hati dan keyakinan bahwa Allah yang memiliki segalanya membuat saya mudah dan ringan menjalani semua kerikil kehidupan ini. Semangaatt!!..(^.^)/..
Balik ke pak DI,
Sifat jujur dan amanah yang ditanamkan oleh bapak dan ibu Dahlan yang membuat Dahlan menjadi orang seperti sekarang ini...
Terus Istiqomah ya pak DI Semangaaatt!!...(^.^)/..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menjadi Instruktur
Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...
-
Saya meminta seorang teman sariorange@gmail.com untuk menerjemahkan artikel yang berharga ini, supaya lebih banyak teman guru yang bisa ter...
-
Tahun 1998 - 2005 saya adalah guru paling kejam di dunia, saya sering menyakiti anak-anak saya sebagai dalih untuk melecut semangat mereka, ...
-
Mereka yang ada di Jaman Jahiliyah 3 Saya... :) Saat ini saya membagi perjalanan saya menjadi guru, menjadi tiga jaman jahiliyyah. Pili...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar