Berangkat dari sekolah jam 8.30 WIB, karena undangan dari
panitia, saya harus tiba di Semarang jam 10.00, Setibanya disana, dapat
informasi bahwa peserta mencapai 60 orang, terbanyak guru-guru dari PAUD dan
TK, kemudian beberapa dari SMP dan SMK.
Sebenarnya ada rasa, deg deg an, was was, takut salah, tapi saat ingat bahwa
saya punya misi untuk merubah paradigma para guru tentang pendidikan dan
belajar, rasa itu hilang dengan sendirinya, mudah-mudahan gak jadi kepedean
ya...*inget pernah ada profesor kritik saya setelah presentasi di kelasnya..:(
Presentasi saya mulai dengan memberikan gambaran kondisi murid murid saya di
kelas, ada yang tidur, ada yang melamun, ada yang nggak mau ngapa ngapain, saya
ingin menunjukkan bahwa kita semua memang menghadapi hal yang sama, anak
malas-malasan sekolah dan malas belajar, ketika saya tanya kepada
peserta mengapa demikian, jawaban mereka beragam, ada yang karena belajarnya membosankan, terus
gurunya membosankan, capek dan masih banyak lagi, yang pada intinya membuat
saya berkesimpulan bahwa peserta disini ternyata memang menyadari
ini.....Alhamdulillah
Selanjutnya saya cerita bahwa sebelum tahun 2005 saya guru paling kejam
sedunia, suka nyakitin murid, maunya diperhatikan dan yang terpenting apa yang
saya lakukan tidak ada dasar teori yang jelas, asal aja ngikut cara guru-guru saya, dulu waktu sekolah. Titik baliknya saat saya menyadari bahwa
nilai anak anak tidak meningkat, perilaku mereka sama saja, dan mereka tetep saja
tidak mau belajar. Kemudian seorang teman mengatakan bahwa apa yang saya
lakukan salah, dan dia menyarankan saya untuk membaca berbagai buku, dari situ
cara pandang saya tentang pendidikan dan belajar mulai
berubah.
Saya mulai dari tujuan pendidikan yang harus jelas, karena kita guru yang
berada di sistem maka saya memakai acuan tujuan pendidikan nasional UU No. 20
tahun 2003 pasal 1.
yang menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Saya katakan saya merasa ada yang kurang dari tujuan pendidikan ini, mestinya ditambah memelihara hasrat alami belajar setiap murid.
Kemudian tentang konsep belajar, belajar itu apa saja, sesuai hasrat belajar anak-anak, kebutuhan mereka, keingintahuan mereka tentang suatu pengetahuan, tidak perlu dibatasi penuhi saja. Belajar itu dimana saja, di rumah, di sawah, di apotik, pemberhentian bis, di sekolah, ketika duduk-duduk diteras, dimana saja, belajar bukan hanya duduk manis di bangku, tapi bisa dimana saja. Belajar itu dengan siapa saja, pernah baca Toto Chan?, di buku itu ada sesi ketika toto bersama teman-temannya diajak jalan-jalan ke kebun kemudian belajar berkebun menanam tanaman dari pak Tani, belajar bisa dengan siapa saja, tidak hanya dengan guru. Belajar itu kapan saja, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Belajar harus bisa mengubah diri seseorang menjadi lebih baik, dan yang terpenting ketika hasrat belajar sudah terpenuhi maka dia akan menjadi pembelajar sepanjang hayat, karena belajar itu dari buaian hingga liang lahat.
Apa itu Guru Hebat, guru hebat adalah guru yang mau belajar, memiliki pikiran terbuka atau open mind, mau berubah, guru yang mampu meyakinkan muridnya bahwa dia murid hebat, guru yang mampu melejitkan potensi yang sudah ada di dalam diri murid-muridnya, guru yang mampu memenuhi hasrat belajar murid-muridnya dan guru yang dapat menginspirasi.
Apa itu Murid Dahsyat, murid dahsyat, apakah hanya prestasi saja? nilai spektakuler di raport? juara olimipade dimana-mana? lulus terbaik ujian nasional? NO murid dahsyat adalah murid yang memiliki karakter dan kepribadian yang kuat, yang tahu siapa dirinya dan tahu betul apa yang diinginkannya, tahu betul minatnya. Mengenai karakter yang kuat saya ceritakan kisah murid saya Suci Nurani yang berani berkata tidak saat diminta memberikan contekan kepada teman-temannya di ujian nasional, bahkan beberapa minggu sebelum ujian nasional dia menghimbau teman-temannya dengan menulis note di FaceBook, bahwa Solidaritas itu Jujur Tidak Curang, yang membuat saya haru adalah saat ujian nasional Suci dan beberapa teman yang memegang prinsip ini menjadi bulan-bulanan teman-temannya, dicibir, dijauhi dan diintimidasi, walau demikian mereka tetap teguh untuk tidak curang saat ujian nasional. Saya tahu betul bagaimana rasanya, sangat berat.
Jika anak-anak ini terus bertambah mantap memegang prinsip ini kelak saat mereka dewasa, mereka akan menjadi pribadi yang berani berkata tidak untuk hal-hal yang bertentangan dengan hati nurani.
Saya katakan saya merasa ada yang kurang dari tujuan pendidikan ini, mestinya ditambah memelihara hasrat alami belajar setiap murid.
Kemudian tentang konsep belajar, belajar itu apa saja, sesuai hasrat belajar anak-anak, kebutuhan mereka, keingintahuan mereka tentang suatu pengetahuan, tidak perlu dibatasi penuhi saja. Belajar itu dimana saja, di rumah, di sawah, di apotik, pemberhentian bis, di sekolah, ketika duduk-duduk diteras, dimana saja, belajar bukan hanya duduk manis di bangku, tapi bisa dimana saja. Belajar itu dengan siapa saja, pernah baca Toto Chan?, di buku itu ada sesi ketika toto bersama teman-temannya diajak jalan-jalan ke kebun kemudian belajar berkebun menanam tanaman dari pak Tani, belajar bisa dengan siapa saja, tidak hanya dengan guru. Belajar itu kapan saja, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Belajar harus bisa mengubah diri seseorang menjadi lebih baik, dan yang terpenting ketika hasrat belajar sudah terpenuhi maka dia akan menjadi pembelajar sepanjang hayat, karena belajar itu dari buaian hingga liang lahat.
Apa itu Guru Hebat, guru hebat adalah guru yang mau belajar, memiliki pikiran terbuka atau open mind, mau berubah, guru yang mampu meyakinkan muridnya bahwa dia murid hebat, guru yang mampu melejitkan potensi yang sudah ada di dalam diri murid-muridnya, guru yang mampu memenuhi hasrat belajar murid-muridnya dan guru yang dapat menginspirasi.
Apa itu Murid Dahsyat, murid dahsyat, apakah hanya prestasi saja? nilai spektakuler di raport? juara olimipade dimana-mana? lulus terbaik ujian nasional? NO murid dahsyat adalah murid yang memiliki karakter dan kepribadian yang kuat, yang tahu siapa dirinya dan tahu betul apa yang diinginkannya, tahu betul minatnya. Mengenai karakter yang kuat saya ceritakan kisah murid saya Suci Nurani yang berani berkata tidak saat diminta memberikan contekan kepada teman-temannya di ujian nasional, bahkan beberapa minggu sebelum ujian nasional dia menghimbau teman-temannya dengan menulis note di FaceBook, bahwa Solidaritas itu Jujur Tidak Curang, yang membuat saya haru adalah saat ujian nasional Suci dan beberapa teman yang memegang prinsip ini menjadi bulan-bulanan teman-temannya, dicibir, dijauhi dan diintimidasi, walau demikian mereka tetap teguh untuk tidak curang saat ujian nasional. Saya tahu betul bagaimana rasanya, sangat berat.
Jika anak-anak ini terus bertambah mantap memegang prinsip ini kelak saat mereka dewasa, mereka akan menjadi pribadi yang berani berkata tidak untuk hal-hal yang bertentangan dengan hati nurani.