Rabu, 25 Desember 2013

Saya guru yang Bahagia*

Diskusi saat membuat RPP Kurikulum 2013
*ketemu kurikulum 2013  ;)

Liburan ini diisi dengan workshop 2 hari tentang kurikulum 2013 dan spiritual motivation, pesertanya ke 90 guru di sekolah saya. Baru kali ini walau sebentar saja, saya menerima penjelasan tentang kurikulum 2013, sebelumnya cuma baca dari komentar temen temen, kalau baca aturannya saya gak paham, maksudnya saya bukan jenis orang yang gampang paham baca permen atau undang undang, mesti ada seseorang yang menjelaskan ... *tutup muka

Terus terang awalnya yang bikin bingung adalah pencapaian kompetensi inti, karena di setiap pelajaran anak anak harus bisa memenuhi kompetensi ini.

Kompetensi inti itu adalah 
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, sering disebut KI 1 atau kompetensi sikap spiritual 
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kompetensi inti ini sering disebut KI 2 atau kompetensi sikap sosial
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan, kenegaran, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan mintanya untuk memecahkan masalah.  Sering disebut KI 3 atau kompetensi pengetahuan
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi ini sering disebut KI 4 atau kompetensi keterampilan

Walau demikian ntahlah, saya masih merasa ada niat positif pemerintah dengan kurikulum ini. Penerapan kurikulum ini akan membuat guru merubah paradigmanya selama ini tentang mendidik. 
Sepertinya saya merasa apa yang saya bicarakan sejak dulu tentang mendidik dan belajar, bahwa character first, bahwa belajar mesti menyenangkan bermakna dan anak anak menjadi subyek pembelajaran dalam arti sesungguhnya sedikit banyak tertuang dalam kurikulum ini.
Cuma saya merasa pemerintah masih kesulitan menggabungkan karakter yang dituntut harus dimiliki para murid dengan materi yang mesti mereka pelajari, atau saya yang belum paham ya.. ;)


Berikut contoh kompetensi dasar untuk mata pelajaran ekonomi SMA/MA kelas X
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank serta dalam pengelolaan koperasi
3.5 Mendeskripsikan bank, lembaga keuangan bukan bank, OJK dan bank sentral
4.5 Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, Otoritas jasa Keuangan (OJK) dan Bank Sentral
4.6 Menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran
4.7 Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah
4.8 Menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi sekolah

1, 3 dan 4, angka depan tersebut memiliki arti tarikan dari KI 1, KI 3 dan KI 4
Persepsi gampangannya saya adalah, saya mesti bikin strategi pembelajaran berdasar misal materi 3.5 tentang bank, untuk memenuhi KI 1 hingga KI 4, dalam arti strategi saya ini nanti bisa meningkatkan sikap religius, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan anak anak.

Tantangan pertama adalah saat assesment, terutama menilai sikap religius, karena menurut saya sifatnya pribadi dan tidak terlihat hehehe..
Kalau penilaian sikap, masih bisa saya lihat dari sikap mereka saat membelanjakan uangnya, kedisiplinan mereka mencatat pengeluaran mereka setiap hari, sikap mereka saat antri di Bank dst. Penilaiannya bisa peer assesment atau penilaian diri kalau muridnya buanyak, indikatornya bisa dicari dari buku buku assesment.

Tantangan berikutnya tentang materi, boleh gak ya materinya tidak terlalu banyak, jadi anak anak bisa paham betul, misalnya untuk memanfaatkan ajaran agama tentang manfaat produk Bank, LKBB (lembaga keuangan bukan bank), OJK (otoritas jasa keuangan) dan Koperasi, karena sekolah saya sekolah Islam, maka saya akan bahas Bank sesuai syari'ah dan melihat pelaksanaannya di Indonesia dan di negara yang berhasil melaksanakan perbankan syari'ah ini, demikian juga dengan LKBB dan OJK, secara lebih mendalam. Semakin banyak mereka baca, semakin banyak mereka penasaran atas hal hal yang mereka baca, terus mereka akan mencari sendiri jawabannya, terus mimpi saya, mereka akan menjadi pemilik bank atau koperasi yang benar benar menolong orang dan membuat orang orang produktif bisa bangkit, akan terwujud.
Tetapi semuanya balik ke kemampuan murid, maksud saya mereka sungguhan sebagai subyek pembelajaran, saya tidak akan menuntut mereka mampu menguasai semuanya, minimal mereka bisa mengatur keuangannya saja, disiplin dan hemat sudah cukup.. gimana kalau gitu hehe

Tantangan ketiga, berdasar pengalaman caela... belajar menyenangkan saja tidak cukup, oke mereka senang di kelas kita tetapi mereka gak suka ada di kelas lainnya, membuat mereka mau belajar apa saja sesuai kebutuhan mereka itu lebih penting.
Harapannya mereka tahu cara pemecahan masalah yang terbaik adalah dengan belajar, sehingga mereka jadi manusia kaya ilmu, orang kaya ilmu akan dapat dengan bijak menyikapi masalah yang dihadapinya.

Pembelajaran menyenangkan dengan bermain misalnya, hanya dijadikan pendukung supaya anak anak bisa lebih memaknai kegiatan yang mereka lakukan. Misalnya materinya tentang bank dan uang, saya ajak mereka melakukan perencanaan keuangan sederhana sehingga mereka bisa nabung sendiri dan menikmati fasilitas perbankan. Tetapi karena tuntutan materi mesti paham tentang fungsi dan peran Bank yang lain juga jenis jenis uang saya bantu mereka dengan permainan kartu kwartet, gitukah?..

Atau materi yang diajarkan dikurangi, akuntansi, kewirausahaan, uang, bank dan pasar modal eh banyak ya hehe, maksud saya perencanaan keuangan yang mereka bikin, nantinya setelah ngumpul banyak mereka bisa investasikan untuk beli perusahaan... wuih keren gak sih, atau mereka nanti bisa jadi wirausaha yang baik hati, maksudnya mereka bisa memberdayakan orang orang disekitarnya untuk mandiri jadi wirausaha juga. Saya punya mantan murid yang sudah jadi pengusaha muda, sampai sekarang kami masih suka diskusi, saya katakan padanya, untuk jadi pengusaha yang terus berbagi, jadi orang kaya itu supaya bisa menolong orang lebih banyak lagi, orang yang kamu tolong harus bisa mandiri, jadi tahun depan dia bisa menolong orang lain lagi dst

Mata pelajaran saya termasuk mata pelajaran peminatan, berarti anak anak yang ikut pelajaran saya nanti adalah mereka yang suka ekonomi dan akuntansi ya. Ehem semoga saya nanti ketemu anak anak yang memang suka belajar ekonomi dan akuntansi bukan yang terpaksa harus belajar ekonomi dan akuntansi. Aamiin

Semangaaattt!!..(^.^)/..

1 komentar:

  1. Salam kenal, bu :)
    Mata pelajaran saya tidak ada di kurikulum 2013 tetapi ada membantu rekan guru lain untuk mengisi penilaian yang lumayan banyak.Tetap semangat walaupun TIK dihapuskan, hehehe

    BalasHapus

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...