Karena aturan UN berubah, menyertakan nilai rapor semester 3, 4 dan 5 plus nilai sekolah dalam pertimbangan kelulusan, jadi saya mulai bergerilya menginput data anak-anak saya menghitungnya dan menentukan minimal nilai UN yang harus mereka peroleh agar lulus.
Kemudian hasil perhitungan setiap anak, saya berikan kepada mereka, maksud saya supaya mereka punya target yang jelas sekarang.
Tapi dasar anak-anak, mereka santai saja menghadapi ini.
Puncaknya saat pelajaran saya, seperti biasa mereka paling bebas berada di kelas saya, ada yang tidur, dengerin musik sambil tiduran, ngobrol sama temen, main hp, dan bikin gambar di buku. Hanya ada 4 anak dari 22 anak yang sungguh memperhatikan saya, karena waktu itu kita baru membahas soal hitungan keseimbangan harga yang dipengaruhi oleh pajak.
Di akhir pelajaran *emang enak dua jam pelajaran dicuekin*--saya katakan pada mereka, mungkin kalau guru normal, saya sudah marah dari tadi, karena saya guru nggak normal makanya saya nggak marah, dan cenderung diam.
Saya katakan pada mereka saya paham betul posisi mereka, begitu banyak yang mesti dipelajari, begitu banyak tuntutan yang harus dipenuhi, lelah, dan membosankan. Sebetulnya mereka punya pilihan untuk ikut ujian paket C, yang belajarnya lebih menyenangkan, mereka juga bisa ikut komunitas homeschooling yang waktu belajarnya lebih fleksible. Yang pasti sih tidak tertekan dan dijamin murah.
Nyatanya ijazah paket C levelnya sama dengan ijazah SMA, bisa untuk masuk perguruan tinggi dan daftar jadi tentara.
Bahkan ketika selepas SMA mereka mau jadi pengusaha, apakah ijazah paket C atau ijazah SMA atau bahkan tidak lulus, nggak akan ada pengaruhnya sama sekali. Bisa jadi teman yang tidak lulus, 5-10 tahun lagi datang ke sekolah sudah bawa Harrier, sudah jadi pengusaha sukses.
Sekarang tinggal kalian mau pilih yang mana, kalau kalian pilih tetap ada di sini, di sekolah ini, hadapi konsekuensinya, yang memang tidak enak dan melelahkan ini.
Keesokan harinya yang saya hadapi berubah 180 derajat, semua anak perhatian, mereka juga antusias mengerjakan soal hitungan, di sisi saya, saya mulai, perhitungan dari dasar sekali, mengulang lagi materi kelas 1 permintaan, penawaran, keseimbangan harga, dan ternyata di kelas 1 materi dasar tersebut terlewat belum diajarkan.
Saya mesti koreksi diri juga, mereka seperti itu ternyata karena mereka sungguh tidak tahu, tidak memiliki dasar yang kuat pada materi sebelumnya.
hmmm sebenarnya ini materi abstrak, kalau menurut Bob Sadino mesti di buang sampah dulu-dulu. Namun sayangnya materi ini tetap ada dan dijadikan standard kelulusan. Materi abstrak karena tidak dapat dipikir secara kontekstual. Misal kalau harga naik maka permintaan barang akan turun, pada kenyataannya, om Bob menjual sawi organiknya dengan murah satu ikat Rp.3.000,- tidak ada yang mau membeli, namun ketika dia menaikkan harganya menjadi Rp.8.000,- satu ikat, sawi nya laku keras.
yang membuat hukum permintaan berlaku, adalah pemaafan dengan dalih ceteris paribus untuk faktor-faktor yang mempengaruhinya.
yah gitu deh pendidikan Indonesia yang saya cintai ini...:)
Ini tulisan mereka di wall saya hehe
•
Tony ELloco G
..hari ini kena marah..
.maafkan anakmu ini bunda.
..
:'(
..euhmhhhhhhhuhuuhhu..
Yesterday at 2:39pm • UnlikeLike • Comment • View Feedback (1)Hide Feedback (1) • See Friendship
•
Tata Selalu
Mom..muupin kami..kami akui kami salah..kami akan brusaha tuk menjdi xg trbæk.. :(
22 hours ago • UnlikeLike • Comment • View Feedback (2)Hide Feedback (2) • See Friendship
o
o You like this.
o
Didiaha 'diah' Sasadandret .iyya maaphin kamii..
.ibug quu..
22 hours ago via Facebook Mobile • UnlikeLike • 1 personLoading...
•
Arief Hebat Sang Petualang
5ap ya mom kt g kn ngulangi yg td
22 hours ago • LikeUnlike • Comment • See Friendship
•
Olala Syalala Ayla
luv u mom :) ,, gmn qt" yg td?? :D
34 minutes ago • UnlikeLike • Comment • View Feedback (6)Hide Feedback (6) • See Friendship
o
o You like this.
o
Lea Kesuma oke bangettt...mestinya gitu terus, semangaatt terus...wokey deh..:)
30 minutes ago • LikeUnlike
Olala Syalala Ayla siaap, hahahaa..td tu qt brusaha mengobati luka kmrn :D
29 minutes ago via Facebook Mobile • LikeUnlike
Lea Kesuma jiaaah...tapi mestinya bukan sandiwara yah...memang tulus keluar dari hati, aku juga berusaha memahami kesulitan kalian kok..:)
26 minutes ago • LikeUnlike
Olala Syalala Ayla hahahaha..bukan sndwra lah ..qt kmrn brg" mnydri kslahan..jahat bgt masak ktulusan d bls sandiwara.. :)
22 minutes ago via Facebook Mobile • LikeUnlike
Lea Kesuma hihihihi...ya deh...siiip..mudah-mudahan istiqomah, semangaatt..(^.^)/..
41 seconds ago • LikeUnlike
Kamis, 13 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menjadi Instruktur
Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...
-
Saya meminta seorang teman sariorange@gmail.com untuk menerjemahkan artikel yang berharga ini, supaya lebih banyak teman guru yang bisa ter...
-
Tahun 1998 - 2005 saya adalah guru paling kejam di dunia, saya sering menyakiti anak-anak saya sebagai dalih untuk melecut semangat mereka, ...
-
Mereka yang ada di Jaman Jahiliyah 3 Saya... :) Saat ini saya membagi perjalanan saya menjadi guru, menjadi tiga jaman jahiliyyah. Pili...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar