Saya tidak pernah mengajar based on satu buku atau satu sumber, bahkan seringnya tidak pernah membahas apa yang ada di buku paket, mereka kan bisa baca sendiri kalo butuh
Hmm berikut beberapa hal yang saya lakukan di kelas lintas minat Ekonomi untuk kelas X
Eh sebentar FYI,
Di tempat saya belum ada guru kumpul kumpul membahas kurikulum atau membahas tema apa yang diusung, ada kesulitan apa saat mengajarkan satu materi.... eh bedewei ini bikin saya inget 12 tahun yang lalu pas saya ngajar di satu SDIT di Jakarta, setiap minggu kami kumpul untuk bahas itu, tambah juga bahas cara menangani anak anak dengan berbagai masalahnya, seru... suasana itu yang sampai sekarang tidak pernah saya temui lagi
Kok sampai mana mana ya..
1. Saat saya dan anak anak belajar needs and want, kita bikin semacam lapbook, anak anak saya minta mencari gambar mengklasifikasikan kebutuhan dan keinginannya
suasananya riuh as always |
taraaa.....jadi deh |
2. Saat saya dan anak anak belajar uang dan bank, kami belajar mengatur uang dan menyisihkannya untuk ditabung di Bank, ini sudah saya lakukan beberapa tahun belakangan artikelnya ada disini
Mereka dengan tabungan pertama mereka |
3. Saat saya dan anak anak belajar masalah perekonomian di negara berkembang, saya beri mereka beberapa artikel yang termasuk didalamnya yang dilakukan Prof. Muhamad Yunus dengan Grameen Banknya, mereka belajar masalah dan realita yang terjadi, juga bagaimana negara negara berkembang lainnya berhasil menyelesaikan masalah tersebut
4. Saat saya dan anak anak belajar Otoritas Jasa Keuangan, saya minta anak anak untuk membuat perencanaan keuangan masa datang, mau investasi, mau usaha apa, mau belajar apa, mau pensiun kapan semuaanya dibuat semacam grafik perencanaan
Jadi gini, mereka kan sudah nabung, mereka menuliskan targetnya di usia mereka tahun depan, berapa uang yang harus terkumpul, kemudian uang itu akan diinvestasikan dalam bentuk apa? mereka sendiri yang menentukan dan memperhitungkan untung dan ruginya, sampai seterusnya, mereka merencanakan pensiun dalam arti sudah tidak lagi mencari uang tetapi melipatgandakan kekayaan (ini istilah di OJK), rata rata mereka ingin pensiun di usia 40 - 45 tahun, mereka juga sudah memperhitungkan di usia 20 tahun mereka akan melakukan apa, uang yang mereka punya mau dikelola seperti apa
Saat menjelaskan ini saya memang menggunakan slide dan bahan yang dishare secara gratis dari situs http://www.ojk.go.id/
Saya tidak pernah menjelaskan satu satu tiap Bab yang ada di buku, yang ada di buku mereka baca sendiri... ;)
Dan tahu nggak hasilnya, saya juga heran sih, apa mungkin persepsi saya benar ya
Ketika anak anak dihadapkan dengan realita, dan terinspirasi dengan apa yang mereka pelajari, maka mereka akan lebih mudah memahami apa yang mereka baca di buku, dan hasilnya dengan mudah mereka libas soal soal ulangan akhir semesternya -- nilai rata rata mereka diatas 50, dengan nilai tertinggi 82,5 oya jumlah siswa 80, karena dua kelas.
Kalau menurut saya ini istimewa, mengingat cara mengajar saya hanya berpedoman pada kompetensi dasar, kemudian saya coba mensingkronkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan, kemudian membuat mereka merasakan manfaat dari apa yang mereka pelajari
Dan saya pikir ini lebih worth it, daripada mereka sekedar ngapal dan baca tanpa tahu apa manfaat ilmu yang mereka pelajari di masa yang akan datang
Semangaaatt ah!!..(^.^)/...
keren buc, Kendala saya susah nemuin ide :D
BalasHapusluar biasa bu Amel, saluuuttt. kalo b Zwar itu bukan cuma ide, pendamping hidupnya pun susah dia temukan....haduh...
BalasHapus