Kalau saya bilang buku ini bagus, biasa ya…
Tapi buku ini memang bagus, maksud saya, cerita asli seorang guru yang mendidik dengan HATI. Tidak melulu mengejar materi dan angka raport, serta target kelulusan UN, namun selalu sepenuh jiwa dan suka cita membantu muridnya yang kesulitan, yang dianggap “aneh”, yang dianggap “bodoh”.
Biasanya ketika saya baca buku-buku tentang pendidikan, penulisnya adalah kepala sekolah, atau muridnya, atau mantan guru. Seperti AS. Neill, Thomas A hoer, Munif Chatib, Tetsuko Kuroyanagi, Andrea Hirata dan Hernowo.
Baru kali ini saya membaca buku, yang menulis adalah seorang guru yang masih aktif. *mungkin sayanya yang kuper.
Saya suka sekali buku ini, pengalaman Irma ditulis dengan detail dengan ulasan ahli psikologi serta pemecahan masalahnya. Hmm kekurangannya mungkin kisah lanjutannya, bagaimana akhirnya dengan Doni, Arlan, Rahmi, Herman dan Ferro.
Namun hal itu tidak menjadi penting, karena cerita-cerita nyata yang dikisahkan ibu guru Irma, juga banyak dialami di banyak sekolah lain di Indonesia. Perbedaannya, banyak sekolah lain yang mengambil jalan pintas dalam menyelesaikan permasalahan anak-anak tersebut. Sedangkan di tangan ibu guru Irma dan teman-teman yang berada di SMA YAPERA, anak-anak ini ditangani dengan bijak, dianalisa dengan sungguh-sungguh dan diapreasi perubahannya. I LOVE THIS
Buku ini sangat penting dimiliki, dibaca, dipahami dan diterapkan oleh semua guru di seluruh Indonesia, Indonesia sangat membutuhkan guru-guru seperti ibu Irma, dan guru BK seperti Gita—andai Gita mau jadi guru BK di sekolah hehe—