by. Dr., University Lecturer Ismo Pellikka University campus,
Futura
Building, Room F210
Address:
Yliopistokatu 7, Joensuu
Kelas ini disampaikan di hari Senin, 11 Desember 2017 sekitar pukul 8 waktu Joensuu
Ketika diskusi kelas tentang sistem pendidikan Finlandia, rasanya seperti membaca buku Pasi Sahlberg yang di pampang di depan mata hihihi..
Oya sebelum mulai membahas tentang sistem pendidikan mereka ada baiknya kita berpikir positif, banyak hal yang sebenarnya sudah diadaptasi dalam kurikulum 2013, mengapa kurikulum kita berubah terus, karena dunia berubah dan berkembang sangat cepat. Di Finlandia yang sistem pendidikannya terbaik di dunia pun, masih terus mengembangkan kurikulumnya hingga sekarang, mereka juga baru setahun meluncurkan kurikulum baru yang disebut OPS2016, nanti akan saya bahas di tulisan setelah ini.
Kuncinya menurut saya, mau kurikulum dirubah seperti apa, asal kualitas guru gurunya bagus, insyaAllah gak ada masalah. Kita harus menerima fakta bahwa kualitas guru Indonesia masih rendah, terendah malah. Penelitian Bank Dunia WPS8264 yang baru baru ini direleased menyebutkan bahwa tunjangan sertifikasi yang dibayarkan ke guru setiap bulan dengan utang negara itupun, tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita.
Universitas pencetak guru dan guru itu sendiri seharusnya meningkatkan kualitasnya, bekerja maksimal untuk peningkatan mutu guru. Saya menyadari saat disana, betapa mereka hati hati betul memilih guru, syaratnya panjang dan sulit, harus Master, lulusan terbaik, dari universitas terbaik dan menjalani beragam test untuk diterima menjadi guru. Karena Guru tersebut akan bertanggungjawab atas kualitas anak bangsa nya.
Wokey untuk berkenalan dengan sistem pendidikan Finlandia, pak Ismo mulai dengan gambaran tahapan pendidikan di Finlandia sebagai berikut:
Gambar diatas adalah tahapan pendidikan di Finlandia, early childhood Education usia 1 - 6 tidak begitu ditekankan, sifatnya sukarela, orang tua tidak wajib menyekolahkan anaknya. Namun untuk comprehensive school antara 7 - 16 tahun anak anak Finlandia wajib bersekolah. Sekolah sekolah di FInlandia gratis ya. Di Sekolah Dasar, guru bertanggungjawab mengajarkan semua mata pelajaran, sama seperti di kita, mereka jadi guru kelas, namun untuk mata pelajaran tertentu seperti bahasa asing dan agama, olahraga juga seni, diserahkan guru lain
Setelah Compre mereka bisa memilih untuk masuk SMA umum atau SMK yang akan mereka jalani selama 3 tahun, untuk di Joensuu ada sekitar 15-20% tidak melanjutkan jenjang SMA atau SMK hal ini tentunya menjadi permasalahan sendiri, guru guru di level Secondary School selalu memotivasi murid muridnya untuk mau melanjutkan sekolah. Faktor Faktor penyebabnya antara lain, karena masalah keluarga atau orang tua pindah negara, sedikit diantaranya karena ketidakmampuan belajar
Prinsip
utama pendidikan sekolah di Finlandia adalah ekuitas (keadilan). Sistem
pendidikan Finlandia gratis sampai Master, fasilitas makan siang bergizi, materi-materi pengajaran, termasuk
buku paket dan sarana praktik seperti laptop, juga disubsidi untuk tingkat
pendidikan dasar, meskipun untuk kelas-kelas lebih tinggi materi pengajaran harus dibeli.
Salah
satu prinsip mendasar pendidikan di Finlandia adalah bahwa semua orang harus
memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan berkualitas
tinggi. Kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan juga harus tersedia
bagi seluruh warga negara tanpa memandang asal etnis, kekayaan atau tempat
tinggal mereka. Kebijakan pendidikan dibuat berdasarkan prinsip pendidikan sepanjang hayat.
Perbedaan pendidikan di Finlandia dan pendidikan di negara negara barat adalah di Finlandia kurikulum dikembangkan sangat fleksibel berbasis sekolah, berbasis kebutuhan murid muridnya dan berbeda beda antara sekolah yang satu dengan yang lain, bukan terstandar dari pusat, seperti yang telah saya sebutkan ditulisan sebelumnya, ada core curriculum dan sekolah dapat membuat kurikulumnya sendiri sesuai kebutuhan belajar dan lingkungannya, penekanan pada pengetahuan yang luas bukan hanya literasi dan pengetahuan numeric atau hitung hitungan, percaya betul pada profesionalisme guru dan kepala sekolah dalam menilai apa yang terbaik bagi siswa dan dalam pelaporan kemajuan pembelajaran, jadi tidak ada inspeksi atau kepengawasan tertentu
Taman bermain di sekolah setelah badai salju :) |
Atmosfer yang
ditemukan di banyak sekolah Finlandia demokratis dan nyaman. Anak memiliki peran sebagai pembelajar dan
operator aktif. Anak dapat saling belajar dari siswa lainnya, mereka diizinkan berbincang, bergerak dan mencoba hal-hal baru. Ini semua didasarkan
pada apa yang dikenal sebagai “konsep baru pembelajaran" semakin banyak pembelajaran berasal dari diri anak sendiri, maka
semakin baik. Di Finlandia, prinsip atau ajaran ini telah diamati selama
beberapa waktu cukup lama.
Semakin sedikit
berarti semakin banyak, semakin sedikit waktu pengajaran akan
membawa pada kualitas pendidikan yang lebih baik. Para guru Finlandia
menghabiskan waktu 60 menit setiap harinya, dibandingkan rekan-rekan pengajar
di Inggris yang menghabiskan 120 menit, masih lumayan sedikit jika dibandingkan
dengan rekan-rekan guru di Amerika Serikat.
Sedikit
pekerjaan rumah (PR), lebih banyak bermain - konsensus ini berlaku dilakukan
selama sehari, murid dan guru menerima tanggung jawab bersama.
waaah ternyata gak cukup satu tulisan untuk kelas pak Ismo ini, tulisan selanjutnya akan dibahas tentang teacher education atau pendidikan guru disana dan sedikit tentang matrikulasi test yang sempet bikin saya bingung juga kata nya no test gimana sih...xixixi
Tulisan berikutnya tentang Guru Guru di Finlandia
di depan Labschoolnya UEF School of Teacher |
di Kelas pak Ismo, dengan murid narsisnya :P |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar