Sabtu, 11 Februari 2017

Guru Merdeka Belajar VS Guru Nggak Mau Belajar

Guru Bukik, Guru Najelaa, Guru Irma dan Guru Rizky
Tapi bagus sih kita harus berpikiran positif, bahwa di dalam hati mereka yang paling dalam sebetulnya mereka memiliki keinginan untuk mengembangkan diri

Namun terlalu banyak kendala yang harus mereka hadapi, seperti ijin dari sekolah yang sulit, karena pemenuhan jam kerja 37,5 jam per minggu, harus meluangkan waktu lebih banyak sehingga mengorbankan anak dan keluarga, harus menyelesaikan 32 macam berkas administrasi guru, harus koreksi sedabrek, alasan klise yang sering saya dengar adalah tidak ada waktu, repot, sulit, seperti sekarang saja sudah repot, yang penting masuk kelas, ngajar sesuai kurikulum dan RPP copas an dari MGMP, target KKM terpenuhi, dan mengajar 24 JTM terpenuhi sehingga tunjangan sertifikasi cair.
Mengajar sudah bagus karena target KKM terpenuhi, nilai anak anak udah bagus. that's it

Tidak ada perubahan signifikan dari dulu hingga sekarang

Keresahan yang timbul karena perilaku anak anak, seperti sex bebas, hobi main gadget, tidak tertarik belajar, bolos sekolah atau bolos saat pelajaran tertentu, tidak berseragam, tidak pakai ikat pinggang, tidak bersepatu hitam, mencuri, mencontek, berbohong, semua adalah kesalahan siswa, kesalahan orang tua - bukan bagaimana kita duduk bersama menolong mereka 

Bagaimana membuat bahwa belajar di sekolah menarik dan menyenangkan, sehingga setiap harinya siswa bersemangat berangkat Sekolah, karena merasa penasaran apa lagi yang akan mereka temui kali ini di Sekolah

Bagaimana anak anak yang haus kasih sayang dan perhatian itu, bisa terpenuhi dengan bijak dan benar

Bagaimana anak anak menyadari mencontek mencuri dan berbohong adalah hal yang sangat tidak perlu untuk dilakukan

Bagaimana anak anak itu menyadari dan menemukan tujuan jangka panjangnya

Bagaimana guru berpikir untuk memerdekan diri belajar kalau belajar saja tidak mau, buat apa belajar lagi sudah 25 tahun lebih mengajar, anak anak just fine, alumni yang kupukuli setiap hari sudah jadi orang sukses sekarang. that's it

Ah sudahlah yang nggak mau belajar diamkan saja,
Tidak bisa, mereka juga punya andil dalam 12 tahun perkembangan berpikir anak didiknya

------------------------------------

Berikut Rangkuman Saya setelah mengikuti Temu Pendidik Daring Guru Merdeka Belajar 10 Februari 2017 dari pukul 14.00 - 16.00

Pembukaan yang jleb banget dari pak Bukik, kalau tujuan mengajar guru hanya nilai dan mengejar target KKM, apa beda guru dengan supir angkot

Guru menyampaikan apa yang sudah ditetapkan kurikulum 
Guru sebagai pelaksana penyampai materi pelajaran apa makna profesi, profesi dimanapun selalu mempunyai ruang kemerdekaan untuk menilai mendesain melakukan intervensi untuk mengubah dari kondisi yang buruk menjadi lebih baik. (huk huk #batuk saya...)

Temu Pendidik Daring Guru Merdeka Belajar ada tiga Narasumber Guru Najelaa, Guru Irmayanti dan Guru Rizky
siapa mereka?... mereka guru juga sama seperti saya
bedanya mereka lebih keren sekeren kerennya

Guru Najelaa adalah pendiri sekolah Cikal dan sudah mengajar selama 18 tahun, mengundurkan diri dari dosen untuk menjadi guru, Guru Irmayanti sudah mengajar 16 tahun (my soulmate), Irma ini kepala sekolah, juga guru Bahasa Indonesia di SMA Annurmaniyah Tangerang, kemudian Guru Rizky guru honorer di Pekalongan yang inovatif, sudah mengajar selama 6 tahun

 Miskonsepsi Guru Merdeka Belajar

1. Guru mau belajar kalau dikasih uang transport, dikasih sertifikat untuk sertifikasi atau untuk lomba guru. Padahal Guru yang merdeka belajar merasa butuh untuk  memperoleh solusi tentang masalah yang dihadapi di kelas 
2. Guru cuma bisa belajar dari pakar (padahal pakar waktunya terbatas) - padahal di pengalaman sehari hari, guru justru bisa banyak belajar dari sesama guru yang lain, yang justru lebih ahli di dalam kelas, yang punya pengalaman dan tips cara mengajar
3. Guru guru nggak perlu dikasih alasan filosofis, kenapa dia harus melakukan sesuatu. Jadikan kayak tukang saja, kasih caranya gimana resepnya, pasti ngikut. - padahal guru harus tahu mengapa mereka melakukan sesuatu, sehingga mereka dapat secara konsiten menjalankan. Kalau kita profesional kita harus tahu mengapa kita melakukan sesuatu, mendiagnosa sebetulnya apa kebutuhan masing masing anak dan kelas pada periode tertentu, kalau cuma how to maka guru hanya melakukan hal yang standard dan sama 
4. Proses guru belajar bisa diburu buru waktu, saat ada kebijakan, kurikulum dan inovasi proses waktunya tidak direncanakan dengan baik. Padahal Inovasi tidak mungkin direplikasi begitu saja, inovasi itu harus dimiliki guru, dan butuh waktu 
5. Kompetensi guru bukan kompetensi individu, uji kompetensi guru bukan gambaran yang utuh. Mau sekeren apapun potensi guru untuk melakukan sebuah inovasi, untuk mengajar dengan luar biasa kalau tidak didukung oleh lingkungan yang mendukung, itu menjadi potensi individu, tidak pernah menjadi potensi bersama sama

Selama miskonsepsi ini terus berlangsung, akan sulit untuk menuju guru merdeka belajar

#tarik napas dulu ya...baru awalan aja udah banyak yang nyesek di hati

Tadi pagi saya mulai lanjut rerun menyimak daring jam 2.20 WIB, mulai menulis ini pukul 3.18 WIB, berhenti tarik napas jam 4.10 menjelang subuh.
Nah setelah selesai mandi, subuh, masak, nganter Rora, ke sekolah, ini itu, sekarang pas jam 9.00 WIB duduk manis di ruang guru, mulai lagi...

Guru Merdeka Belajar menurut Guru Najelaa adalah pertama, guru yang memiliki tujuan diri, bukan tujuan karena kurikulum, karena disuruh kepsek, orang tua, tetapi memiliki visi diri saat belajar mengajar mau dikemanakan potensi potensi yang ada pada anak anak itu, mau kemana visi guru itu dalam mengajar anak anak, kemana tujuan itu akan berlabuh. Kedua guru yang mandiri, walau lingkungan tidak mendukung, sarana prasaran, teman sejawat tidak mendukung, guru yang merdeka belajar tetap maju terus. Ketiga, guru merdeka belajar itu reflektif, bisa melihat kekurangan pembelajarannya, mau salah, mau dikoreksi kelemahan dan kekurangannya. Selalu nunjuk diri pertama kali jika anak anak di kelas saat pelajarannya rame, main gadget, tidak mau memperhatikan dan lebih parah lagi bolos saat pelajaran.

Guru Najelaa mengatakan bahwa berdasarkan penelitian berbagai negara menyatakan bahwa pendidik memiliki imajiner barrier, keterbatasan di kepala masing masing pendidik begitu tinggi terhadap peraturan, padahal kalau betul betul memahami kurikulum, latar belakang kurikulum yang ada di permendikbud, tujuan pendidikan yang sebetulnya tidak membatasi guru. Cukup banyak ruang untuk guru lebih berdaya dan melakukan sesuatu di kelas masing masing.

Simpulan Guru Najelaa ini plak plak plak gitu ;)
guru adalah kunci saja tidak cukup, guru merdeka belajar adalah kunci bagi perubahan pendidikan, jangan mengaku pejuang pendidikan kalau mau merdeka belajar saja tidak bisa

Rangkuman guru Irmayanti -
Guru Irmayanti sebelum memulai pelajaran membagi dua learning for life and learning for exam, kalau materi pelajaran Bahasa Indonesia yang diampunya sudah dihubungkan dengan kebermanfaatannya bagi anak anak dimasa yang akan datang, namun tetap memberikan ruang untuk murid berlatih mengerjakan soal soal ujian
Kemerdekaan belajar menurut Guru Irma adalah saat dia menikmati apa yang dikerjakannya bersama murid muridnya di kelas, selama bisa menikmati, berarti dia merdeka, tidak dibebani oleh target kurikulum dan aturan, begitu juga fasilitas, mengakhiri kelas dengan menyenangkan.

Juga saat melihat perkembangan murid muridnya melalui level level proyek, yang terlihat pada portofolio setiap muridnya, itu membuat guru Irma berbinar dan bersyukur betapa nikmatnya melihat kemajuan murid-muridnya

Ketika guru memiliki tujuan belajar yang jelas, maka murid akan melakukan hal yang sama, sehingga mereka dapat menunjukkan komitmennya untuk belajar
Hands On Mind On, belajar itu tidak cukup hanya menyenangkan, tetapi mengolah proses berpikir mereka,

Simpulan Akhir Guru Irma adalah guru merdeka belajar bukan beban, nikmatilah, guru merdeka belajar akan menyederhanakan berbagai hal yang rumit saat berada di kelas

#mungkin kalau bahasa saya, tidak cukup hanya menyenangkan tetapi bermakna dan meinginspirasi, setelah bersemedi beberapa tahun  *halah ternyata menyenangkan saja tidak cukup  simak tulisan saya 5 tahun yang lalu http://untukanakbangsa.blogspot.co.id/2012/05/ada-yang-salah.html  isinya refleksi pengakuan dosa hehe

Guru Rizky,
Menurut Guru Rizky guru merdeka belajar adalah guru yang merasa bisa plong tanpa beban, saat mengerjakan sesuatu

Tantangan guru merdeka belajar, guru guru susah diajak belajar bersama, karena yang ditanyakan adalah adakah insentifnya, ada sertifikat tidak, bukan ilmu apa yang akan mereka peroleh saat belajar bersama guru yang lain

Guru Rizky sebelum memulai pelajaran selalu mempelajari identitas siswa, kesukaannya, apa yang mereka lakukan di rumah dan lain sebagainya, dalam usaha untuk memahami siswanya

Guru Rizky juga selalu membuat inovasi pembelajaran sesuai kesukaan siswanya, seperti misalnya saat belajar gurindam guru Rizky menyajikannya dalam bentuk rap

Simpulan Akhir guru Rizky, murid kita itu manusia bukan robot (eh saya banget nggak sih ini ;)

#biasanya masih saya teruskan pak, selama ini guru, stakeholder orang tua yang pegang remote controlnya, sampai sampai mereka sulit mengenali siapa diri mereka sendiri

Tips mengajak guru belajar :

1. Guru Rizky suka berbagi berbagai respon siswa di kelasnya ke medsos dan grup guru untuk menggelitik guru lain supaya bisa lebih memahami siswanya
2. Guru Najelaa, menunjukkan transparansi proses belajar siswa, tantangannya susahnya sampai keberhasilan siswa ke teman teman guru yang lain
3. Guru Irma, membuat pelatihan bagi guru guru yang bermutu

Tips membuat siswa berani bertanya :
1. Guru Rizky, membuat siswa penasaran, seperti misalnya dibacakan sebuah cerita (karena guru rizky ini guru Bahasa Indonesia) namun tidak dibacakan sampai habis, sehingga akan timbul berbagai pertanyaan
2. Guru Irma, meminta muridnya menuliskan apa yang akan ditanyakan
3. Guru Najelaa, di awal pelajaran guru harus bertanya sesuatu yang bermutu, yang membuat siswa penasaran, yang bahkan guru sendiri tidak tahu apa jawabannya, setelah proses belajar, dan siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut, jawaban jawaban itu ditulis dan di tempel di kelas, sebagai hasil proses pembelajaran.

#kalau sperti itu jadi lebih membekas ya, pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan, mungkin saya bisa melakukan saat bicara tentang pasar modal, saya bisa mengajukan pertanyaan, pada penasaran nggak kenapa orang orang itu bisa dengan gampangnya berlibur ke luar negeri, selalu ada uang di kantongnya. Kalau dari pekerjaan tetapnya cukup nggak?...

ya Allah sesi yang menginspirasi, kelihatan banget ya saya belum apa apa ...

Alhamdulillah, termasuk rejeki saya ketemu dengan pak Bukik, guru Najelaa, guru Irma (eh kalo yang ini mah udah 8 tahun jadi temen bangett) dan guru Rizky (saya kagum nih sama beliau, yang kuat dan tabah ya pak, pokoknya semangat terus belajar terus)

Untuk menyimak lengkap silakan berkunjung disini http://bit.ly/MudikDaringGSM

Ayooo Belajaarrr guru Indonesia. Semangaaatttt!!!...(^.^)/

3 komentar:

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...