Senin, 14 November 2011

[KLIPING] Lincoln’s Letter to his Son’s Teacher


He will have to learn, I know, (Dia akan harus belajar aku tahu)
that all men are not just, (bahwa tidak semua orang adil)
all men are not true. (bahwa tidak semua orang jujur)
But teach him also that (Tetapi ajar dia juga)
for every scoundrel there is a hero; (untuk setiap orang yg kejam dan tidak berprinsip ada pahlawan)
That for every selfish Politician, (untuk setiap politikus yg egois)
there is a dedicated leader… (ada pemimpin yang berdedikasi)
Teach him for every enemy there is a friend, (Ajar dia bahwa untuk setiap musih ada teman)


Steer him away from envy, (Arahkan dia jauh dari kecemburuan)
if you can, (apabila kamu bisa)
teach him the secret of (ajar dia rahasia dari)
quiet laughter. (kegembiraan yang tak terdengar)
 

Let him learn early that (Biarkan dia belajar di usia muda bahwa)
the bullies are the easiest to lick… (pengejek itu paling mudah menjilat)
 

Teach him, if you can, (Ajar dia, bila kau bisa)
the wonder of books… (Kehebatan buku......)
But also give him quiet time (Tetapi juga beri dia waktu tenang)
to ponder the eternal mystery of birds in the sky, (untuk memikirkan misteri abadi dari burung2 di langit)
bees in the sun, (lebah di matahari)
and the flowers on a green hillside. (dan bunga-bunga di bukit hijau.)
 

In the school teach him (Di sekolah ajar dia)
it is far honourable to fail (lebih baik kalah dengan terhormat)
than to cheat… (daripada curang)
 

Teach him to have faith (Ajar dia untuk memiliki keyakinan)
in his own ideas, (dalam ide2nya sendiri,)
even if everyone tells him (meskipun setiap orang memberitahunya)
they are wrong…(ide2nya salah)
 

Teach him to be gentle (Ajar dia menjadi lembut)
with gentle people, (dengan orang yang lembut)
and tough with the tough. (Dan keras dengan orang yang keras)

Try to give my son (Coba beri anakku)
the strength not to follow the crowd (kekuatan untuk tidak mengikuti kebanyakan)
when everyone is getting on the band wagon… (ketika setiap orang menaiki band wagon)
 

Teach him to listen to all men… (Ajar dia untuk mendengar semua orang...)
but teach him also to filter (tetapi ajari dia juga untuk menyaring)
all he hears on a screen of truth, (semua yg didengarnya di atas layar kebenaran)
and take only the good (dan mengambil hanya yang baik)
that comes through. (dari semua yang datang)
 

Teach him if you can, (Ajari dia kalau kamu bisa,)
how to laugh when he is sad… (bagaimana tertawa ketika dia sedih...)
 

Teach him there is no shame in tears, (Ajari dia tidak ada rasa malu dalam air mata,)
 

Teach him to scoff at cynics (Ajar dia untuk mengejek mereka yang berbuat sesuatu hanya untuk dirinya)
and to beware of too much sweetness… (dan supaya dia berhati-hati atas kemanisan yang kebanyakan)
 

Teach him to sell his brawn (Ajar dia untuk menjual kekuatannya)
and brain to the highest bidders (dan otaknya kepana penawar tertinggi)
but never to put a price-tag (tetapi JANGAN PERNAH menaruh label harga)
on his heart and soul. (di hati dan jiwanya)
 

Teach him to close his ears (Ajar dia untuk menutup telinganya)
to a howling mob (terhadap gerombolan yang menggonggong)
and to stand and fight (dan berdiri dan melawan)
if he thinks he’s right. (apabila dia pikir dia benar)
 

Treat him gently, (Perlakukan dia dengan lembut)
but do not cuddle him, (tetapi jangan menimangnya,)
because only the test (karena hanya dengan proses)
of fire makes fine steel. (api baja yang bagus dapat dibuat)
 

Let him have the courage (Biarkan dia memiliki keberanian)
to be impatient… (Untuk menjadi tidak sabar)
let him have the patience to be brave. (biarkan dia memiliki kesabaran untuk menjadi berani)
 

Teach him always (Ajar dia selalu)
to have sublime faith in himself, (untuk memiliki keyakinan yang tertinggi pada dirinya)
because then he will have (karena dengan itu maka dia akan memiliki)
sublime faith in mankind. (keyakinan tertinggi dalam umat manusia)
 

This is a big order, (Ini adalah perintah yang besar)
but see what you can do… (tetapi lihatlah apa yang kamu bisa lakukan...)
He is such a fine little fellow, (Dia itu adalah anak kecil yang begitu baik)
my son! (anakku!)
 

~ Abraham Lincoln

Thanks for Dhitta Puti dan Ines Setiawan for remind me this..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...