Selasa, 25 Agustus 2015

Tantangan yang Menyenangkan \(^.^)/...

Ini Merekaaa... :)
Hijrah itu berat, berubah itu berat
Awalnya saya sendiri nggak yakin bisa melalui semua ini atau tidak

Ini bukan keluhan tetapi semacam refleksi diri, terhadap keputusan yang saya ambil di usia yang sudah tidak muda lagi 41 tahun, sepele sih, karena ingin lebih bisa bermanfaat

Saya entah darimana datangnya, daftar di tiga lowongan guru, Mindanau dan Sabah, kemudian Sekolah Indonesia di Luar Negeri dan MAN Insan Cendekia

Mindanao dan sabah ditolak, batas usia 40 tahun, tapi saya diterima di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah, Propinsi Bangka Belitung. Nggak pernah menyangka akan ada di Bangka, satu daerah yang sama sekali tidak ada dibayangan saya. Ragu iya, iya bangettt, membayangkan bagaimana nanti, hidupnya, penghasilan, semua yang sudah enak disini, harus saya tinggalkan ke tempat yang belum pasti 


Tanggal 8 – 13 juli di bulan Ramadhan, saya mengikuti orientasi di Jakarta, orientasi bagi calon guru Insan Cendekia, disanapun belum jelas bagaimana nanti kami hidup, apa yang akan kami hadapi, walu begitu tetap brangkat saja, apalagi di kelompok saya, ternyata saya satu satunya pegawai negeri, jadi saya diangkat jadi koordinator guru guru IC Bangka Tengah

Kami berangkat tanggal 23 Juli, ah tak terasa sudah satu bulan ya... untuk menguatkan saya, Direktur Pendidikan Madrasah, memberikan saya SK menjadi Pelaksana Tugas Sementara Kepala Madrasah, yang terus terang langsung bikin mules perut saya, amanah ini terlalu berat untuk saya

Gedung Madrasah kami yang terletak di desa Sungkap, Simpangkatis belum siap ditempati, sehingga untuk sementara kami tinggal di Balai Diklat di kota Koba milik Pemkab Bangka Tengah.
Baru ada  12 orang guru, 7 dari Jawa, 2 dari Palembang, seorang dari Aceh, dan dua orang lagi dari Bangka, 17 pegawai asli Bangka juga, ada tenaga kesehatan, ahli gizi, ahli air, listrik, cleaning service, tukang masak dan satpam, ditambah 59 anak didik harapan Bangka Tengah

Tanggal 3 Agustus malam, saya terima BBM teman, kalau saya diterima di Sekolah Indonesia Luar Negeri di Tokyo. Glek Tokyo, kota impian saya, supaya anak anak saya tahu dunia itu luas, akan banyak kesempatan mereka disana nanti.

TAPI, entah mengapa, melihat 59 anak anak Bangka yang penuh binar harap, saya tidak tega, melihat 12 teman guru dan 17 karyawan yang penuh semangat -walaupun semua masih gelap- saya tidak tega. Ditambah lagi saya pemegang tampuk amanah ini...(halah)

Saya ingin, anak anak Bangka ini mempunyai kesempatan yang sama dengan anak bangsa ini untuk maju dan berprestasi, untuk dapat bermimpi setinggi langit, karena kalau jatuh masih ada bintang bintang yang akan menahannya Saya ingin bermanfaat juga untuk Bangka Belitung, bersama sama memajukan pendidikan di Babel

Sepertinya pulau ini lebih bisa saya jadikan ladang amal, daripada di Tokyo
Seorang teman mengatakan, usia 40 bukan waktunya ntuk memulai hal yang baru, tapi ada lagi yang mengatakan usia 40 adalah waktunya untuk berbagi, sepertinya yang kedua ini lebih cocok dan mengenakkan

Pengalaman pertama mengurus boarding school, serasa mengurus Hogwart
Saya bertanggung jawab atas semua pekerjaan dari cleaning service, tenaga kesehatan, sampai tukang ledeng dan satpam – karena belum ada kepala Tata Usaha. Juga semua guru yang semuanya sama sama belajar hal yang baru, beneran baru, murid baru, sekolah baru, sistem baru, anggaran baru, suasana baru, kolega baru

Alhamdulillah kami kompak, semua dibicarakan pada rapat evaluasi yang diadakan setiap jum’at, semua memberi masukan dan menghargai pendapat orang lain, walau terkadang perdebatan tidak bisa dihindari. Belum lagi masalah anak anak yang tidak betah, orang tua yang tidak tega meninggalkan anaknya, makanan katering yang terbatas, sampai kloset bocor, air macet, listrik mati, complaint orang tua, complaint siswa hahahaha
dan saya ketemu ini “kalau menghadapi masalah, saya membayangkan terbang lebih tinggi, untuk melihatnya dengan perspektif yang lebih luas” Dan Alhamdulillah ketemu pemecahan masalahnya, ada maaf saya disana, ada belajar saya disana, ada petunjuk Allah disana

Semangaaattt!!!..

Cerianya mereka as always (^.^)/...


3 komentar:

  1. Semangat ibu,, semua akan berjalan dengan baik,, dan semakin indah,, seindah bintang di langit sana,, terus berbuat, bersama..
    Salam kami dari MAN IC ACEH TIMUR, yang senasib seperjuangan,, hihi
    Selamat mendidik,, mencerdaskan anak negeri yg rahmatan lil a'laminn..!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ustadz, insyaAllah, salam dari MAN IC Bangka Tengah untuk semua teman teman IC Aceh Timur. Semangaaattt!!...(^.^)/..

      Hapus
  2. Bu... saya membaca sampai merinding dan menangis... Ibu Hebat dan berhati emas. semoga semua lancar dan diridhoi Allah SWt. I love you so much Bu Amelia... Salam taaruf...

    BalasHapus

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...