Sabtu, 15 Maret 2014

Korean.ology

Terus terang saya kagum dengan Korea Selatan. Negara yang merdekanya hampir bebarengan dengan kita, tapi pendapatan perkapita kita jauuuh tertinggal. Pendapatan perkapita Korea Selatan US$21.000 itu saja di tahun 2011, sedangkan pendapatan perkapita Indonesia 2014 tercatat US$5000.

Oke rasa kagum saya sebetulnya lebih pada semangat perjuangan mereka memperbaiki kehidupan mereka setelah di tahun 1950an masuk dalam kategori negara miskin. Tahun 1960 merupakan awal kebangkitan Korea Selatan. Pertumbuhan Ekonomi meningkat pesat, ekspor terbesar no 8 dunia, fiuh.

Yang saya suka dari mereka antara lain, betapa mereka mencintai produk dalam Negeri. Di film film yang mereka buat, semua item yang ada di film tersebut adalah produk mereka sendiri seperti Samsung, LG, Hyundai, Kia, rakyat Korea Selatan adalah rakyat yang sangat mencintai negerinya, mereka bangga menggunakan produk produk hasil negara mereka sendiri.

Mereka tahu sekali bagaimana mempromosikan negaranya, hampir semua film Korea yang saya nikmati, dapat diakses dengan cepat, misalnya, satu film Kdrama yang tayang di Korea Rabu pukul 20.50, sudah dapat saya nikmati gratis di berbagai media streaming keesokan harinya Kamis pukul 05.00 pagi. How's that, sepertinya mereka sengaja semua produk film yang mereka hasilkan harus dapat dinikmati oleh penduduk dunia, karena sekaligus digunakan sebagai ajang promosi. Seperti yang saya sebutkan di atas, produk Film yang mereka hasilkan tersebut didalamnya mempromosikan, mobil, gadget, baju, sepatu, tempat tempat wisata juga budaya Korea. Jangan heran pariwisata Korea jadi ikut meningkat pesat.

Korea juga terkenal dengan dukungan pemerintah terhadap sektor sektor ekonomi kreatif, pinjaman lunak yang diberikan pada sektor sektor tersebut membuat pertumbuhan Ekonomi berkembang pesat seperti sekarang ini.

Di buku Korean.ology ini dikupas dari sejarah Korea, budaya, perilaku, tokoh inspiratif, hingga petunjuk beasiswa kuliah di Korea Selatan dan kemungkinan bekerja di sana.

Setiap saya membaca buku,  selalu saya temukan bahwa orang orang yang berhasil mendunia sekarang ini adalah orang orang yang memiliki hati tulus dan baik hati,
Pemilik Hyundai Chung Ju-Yung misalnya, Chun Ju-Yung yang pernah merasakan sendiri kemiskinan, hal pertama yang harus diusakan ialah agar semua orang cukup makan. setelah itu baru lainnya. setelah perusahaannya menjadi besar, ia tetap membanting tulang bagi Hyundai. Namun, bukan lagi untuk menumpuk harta pribadi melainkan karena didorong oleh tujuan yang lebih luhur.

"jika perusahaan maju, maka karyawan dapat sejahtera dan kita dapat membayar lebih banyak pajak yang dapat digunakan untuk masa depan negara dan masyarakat luas. sebuah perusahaan kecil adalah milik pribadi seseorang. ketika perusahaan itu menjadi besar, ia menjadi milik karyawannya dan ketika perusahaan itu berkembang lebih lanjut, ia menjadi milik masyuarkat dan merupakan kekayaan negara." 
See...

Etos kerja orang Korea juga patut diacungi jempol, hanya dalam waktu 50 tahun mereka menjadi negara yang unggul, etos kerja ini sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya dan kewajiban anak anak setelah SMA untuk mengikuti Wajib Militer. Mereka menjadi warga negara pekerja keras, memiliki disiplin tinggi, jujur, baik hati. Menurut Li Shi Guang penulis buku ini, ada beberapa kunci utama yang mereka miliki al: Fokus, Totalitas, Disiplin, Kegigihan, dan Patriotisme.

Tentang Pendidikan, jangan tanya, mereka melakukan reformasi pendidikan sejak tahun 1990an, Korea tanpa henti meningkatkan kualitas dan harkat para gurunya serta menekankan bahwa semua langkah di bidang pendidikan memiliki nilai dan misi moral yang luhur. Pendidikan yang digagas, membangun manusia manusia yang unggul, yang tinggi dalam menyerap ilmu dan teknologi, melalui pendidikan yang unggul dan terbaik di dunia. Ahli ahli pendidikan dunia didatangkan untuk membentuk sistem pendidikan Korea. Saat ini Korea telah berhasil, tingkat IQ orang Korea secara nasional merupakan yang tertinggi di dunia. Anak anak Korea juga memiliki peringkat teratas dalam kemampuan math, sains, penyelesaian masalah dan membaca dalam peringkat OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), ungkap Li Shi Guang dalam bukunya ini.

Ada tiga strategi pembangunan sumber daya manusia menurut Li Shi Guang, pertama anggaran pendidikan terbesar dialokasikan di tingkat SD dan SMP. Tahap pertama sekitar tahun 1960an sekolah sekolah diprogram untuk jadi tenaga buruh kasar untuk memenuhi kebutuhan indsutri padat karya dan manufaktur, tahap dua tahun 1970 - 1980, sekolah sekolah mempersiapkan tenaga kerja bagi industri berat dan kimia yang padat modal, tahap ketia 1990an hingga sekarang, kementerian pendidikan fokus pada penciptaan tenaga kerja berpendidikan tinggi untuk mendukung industri teknologi, elektronik dan industri berbasis ilmu pengetahuan dan lainnya, oleh karena itu sejak tahun 2000 seluruh sekolah dari SD hingga perguruan tinggi dilengkapi dengan komputer yang memiliki akses internet berkecepatan tinggi. Jangan heran akses internet di Korea Selatan tercepat di dunia rata rata 22,1 Mbps bandingkan Indonesia yang hanya 1,5Mbps (nomor 2 dari bawah *ups tutup muka deh).
Nggak heran dong hanya dalam waktu 25 tahun sejak reformasi pendidikan Korea Selatan kini bertahta di puncak kedua dunia.

Kalau cerita tentang Korea nggak akan ada habisnya, saya pengagum Kdrama, RunningMan dan KPop, nggak inget tua? nggak juga, saat melihat aksi panggung mereka salah satu grup anak muda Beast misalnya, saya bisa ikut merasakan kebahagiaan mereka saat mencapai puncak karirnya, demikian juga kelompok favorite saya yang lain seperti 2PM, CNBlue dan Infinity. Tahukah anda untuk membuat kelompok musik seperti mereka membutuhkan proses panjang, disiplin dan latihan yang tidak mudah. Di buku ini diungkapkan perjuangan SNSD atau Girl's Generation yang lolos audisi dari 30.000 orang dan latihan keras selama 5 tahun lebih sebelum dipublikasikan. Wow kan?...

Hwaiting!!...(^.^)/...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menjadi Instruktur

Pengalaman berikutnya sejak pandemi tepatnya mulai 13 Oktober 2020, saya diajak mas Aye - menjadi instruktur pengajar praktik guru penggerak...